Kamis, 08 Januari 2009

alone

Andai malam memberi kedamaian
Tentu aku tak lagi disini……..
Ramai …..tapi aku sendiri…..
Bingar ….tapi hati sunyi….
Aku ingin menghilangkan sesak
Aku ingin melesapkan resah
Dalam gema yang bergeliat…
Aku bergelut dengan senandung perih
Dimana saja dia saat ini ?
Mengapa tak jua memelukku ?
Pergikah ?
Atau bersembunyi dalam kesempurnaan ?
Aku harus bagaimana…?
Mencaci kehidupan yang sial ?????
Berlari kedalam malam yang pikuk ??
Aku ingin kembali…
Tapi tersesat disini….
Bagaimana semua yang lalu?
Harus ku enyahkan kemana ingatan dan hati ini ?
Baiklah jika ini hidup yang kumiliki saat ini…
Aku takkan bersiap untuk mimpi yang baru…
Selamat tinggal luka..harapan..dan cita….






Persembahan malam











Lelaki menghilang dalam bingar malam…..
Tinggallah dia menaggung sesak rindu….
Mengapa terjadi hanya selintas bintang…???
Larut dalam deru angin nyata ini
Menghanyutkan asa…..
Menyamarkan kecintaan yang sesungguhnya…
Ada apa ini??
Kemana logika pergi malam itu ??
Bertemankan hasrat lalu menyatu……
Siapa perduli??
Perempuan menyusuri geliat malam…
Berharap menikmati segala kesialannya…
Dipenghujung seperti cita yang nyata
Menjadi bagian malam yang lara
Luka seperti terobati tapi sakitnya masih saja ada…
Terdera…..
Siapa perduli….
Dialah bulan malam
Memberi indah pada siapa saja….
Tiba – tiba subuh menebarkan aromanya
Bergegas pergi bagian malam…..
Lelaki…perempuan….
Pergi..berlainan arah..
Entah pulang..entah berkelana..
Yang pasti takkan bertemu dalam satu purnama….



Night nice






Siapa sesungguhnya engkau
Mengapa begitu lekat dihati???
Apa artinya bagiku ??
Samakah asa yang ada ??
Berartikah bagimu semua ini??
Tentang aku tak usah kau risaukan
Jangan berpikir liar padaku…
Berikan saja tulus yang ada…..
Aku pun takkan melangkah lebih dalam
Hanya bisa memandangi suci yang tercipta
Biar seadanya yang terjalin….
Selalu tersenyum saja padaku
Membuat seisi dunia mencintaiku…….
Satu hari nanti ada saatnya aku pergi
Jika aku kembali aku ingin lahir dari hatimu…
Percayakah kau tentang semua ini??
Diam – diam ada dian dihatiku
Dan terisi kosong jiwa dengan satu nama
Kamu…kamu…dan kamu….
Tapi bukan selamanya…
Sementara saja….
Selama membuat aku merasa hidup……





Padamu cinta







Tak bisakah aku memelukmu
Usai ini takkan kupinta apapun lagi
Tidak hangat jemarimu…tidak juga tawa harimu…
Tak bisakah kau membawaku pergi
Sejenak lepas dari suasana alpa
Setelah ini rajamlah aku jika memohon lagi….
Tak bisakah semua aku dapatkan darimu??
Jika memang lakuku bermasalah
Ampuni untuk semua….
Aku begitu ingin ada diharimu…
Mengisi keseluruhan jiwamu
Memberi apa yang seharusnya kau miliki…
Memastikan kau tersenyum sepanjang hari…
Aku ini memang jalang….
Tapi apakah salah cinta menyapaku??
Salah jika yang terpilih adalah engkau??
Ini bukan tentang sesiapa…
Tapi tentang ku
Yang mencita ada dalam bagian hatimu..
Yang mencita segala sempurna bagiku…
Yang mencita akulah keadilan bagimu…



Puff girl
^_^,,





Kamu….
Tersenyum….
Aku…..
Mengartikan indah…
Ingin menghadirkanmu
Tapi ada yang takkan acuh begitu saja…
Cukup simpan cita bagiku…
Engkau pun takkan kubiarkan tahu…
Sepandai – pandai mengartikan…
Aku adalah aku yang mahir….
Kubuat sedemikian rupa kisah yang ada….
Kamu…
Takkan pernah bisa lari dari
Jerat halus lakuku….
Kupastikan aku jadi bagian asamu…
Dan aku tersenyum manis
Sama manisnya dengan hatimu yang memanggilku….


Persembahan untuk
Dian dalam hati








Terpekur hadapi nyata….
Bukan ini mauku…
Sekali saja andai waktu bisa terulang…
Kesempatan…
Untukku sahaja….
Biar lainnya aku terima…
Damai ini takkan ada untukku
Senandung ini takkan pernah terlontar dari bibirku…
Dan engkau takkan pernah bisa jadi milikku…
Kalau boleh memohon…
Kalau boleh meminta…
Jika bisa kuemis waktu…????
Kubertikai paruh hidup demimu…
Tak jua berbalas…tak mengapa…
Aku hanya ingin sejenak merasakan
Rasanya memiliki kamu untukku sahaja…
Takkankah berat bagiku melalui semua
Bersama harapan yang kabur bersama waktu dan kamu
Jadilah jalang…seperti aku..
Agar kau rasai semua sesak ini…








Lady v6
(o o)
~




Simpan saja kebodohan itu
Biar terkubur bersama waktu…
Entah apa yang ku dan kamu pikirkan saat itu??
Yang pasti kita telah menyatu
Walau tak bisa bersama…
Tapi kita bisa bersama menertawakan lalu…
Ada apa..
Entah apa artinya…
Aku dan kamu tak kan bisa memahaminya…
Semoga saja termaafkan…
Segala dusta-dusta…
Segala kemunafikan…
Yang lalu hanya tumpahan hasrat
Yang tak tau bermuara kemana…
Jadilah kita bernaung dalam satu nafas yang menderu
Melaju berlomba-lomba mencapai titik ego yang terdalam…..
Enyahkan saja kini…
Aku dan kamu sama-sama punya kehidupan yang jauh lebih indah….




Khayal tingkat
Tinggi



Malaikat kecil….
Kau tumbuh dalam genggamanku…
Aku menyanyangimu sebagaimana aku mencintai diriku…….
Beranjaklah dewasa dalam pelukanku…
Aku memujamu…
Satu keagunggan tanda allah mengasihiku
Titipan yang sempurna bagi seorang aku….
Jika..pelukanku tak lagi damai bagimu..
Jangan menghina-dinakan aku dimana
Juanya juga aku perempuan yang
Dimana kutaruhkan nyawa bagimu….
Maafkan jika aku tak sesempurna inginmu…
Hanyalah manusia penuh keterbatasan…
Takkan ku sia-siakan engkau..
Taruhkan kepercayaanmu untukku..
Andalkanlah aku didepanmu….


Little prince
Arya









hei..jangan menangis..
bunda disini…
tenanglah sayang..
mengapa menangis…
siapa yang menyakitimu…
mari peluk bunda..
bunda beri kedamaian..
untuk tenangkan risau hatimu…
katakan pada bunda segalanya
mengapa hatimu begitu sedih..??
bunda teteskan bijak bagimu
agar kau mengerti
dan yang datang kau bisa hadapi dunia..
tanpa ragu..
tanpa linangan kepedihan…
bunda persiapkan engkau menjadi manusia berarti
jadi jangan ragukan bunda


jangan sedih lagi ya
matahari


Mana yang rupanya wajah
Menghilang dibalik tembok tinggi tak terkira…
Lesap diantara pepohonan yang meliuk
Pergi diterangi rembulan
Sakitnya jiwa yang terdera…
Ini alpa yang menendang-nendang angkuh….
Bukan hanya sunyi..tapi juga gelap…
Sesiapa disana tak ada beda bagiku…
Tidak juga bagi seonggok hati yang layu…
Bisakah ini dilewatkan???
Mengalir seperti air racun jingga…
Mengapa aku yang terpilih menyaksikan ketiadaan ini???
Mengapa harus perempuan ini ??
Masih banyak bintang dilangit
Masih ada angin yang berhembus
Masih ada gadis-gadis yang tersenyum lirih…
Lalu aku…??
Keadilan yang rupawan…
Tapi mengoyak emosi
Memainkan ilusi…
Aku leleh umpama lilin
Tak ada lagi pijar
Tak ada lagi dian yang terangi
Hati-hati yang kukehendaki…



Mizz vg







Haram terlanjur dihalalkan
Mengerti untuk sebuah jalan dilalui memang begini
Suka tak suka inilah tabir nyata
Geliat paruh waktu yang dilewati
Serasa berjalan diatas selimut sutra….
Tapi akhirnya terasa jua kerikil menyisipkan luka…
Dunia yang diagunggkan juga dihinakan
Pada kamu…
Pada dia…
Pada semua…
Tak perlu upaya menyetir roda-roda kehidupan
Patuhi saja pilar-pilar aturan yang tertulis…
Toh..bagi dirimu sangat berarti..
Disini ada yang diam-diam menyimpan dusta..
Tak kan terbongkar kecuali samar-samar bau
Akan menyeruak kelak tuhan muak dengan laku..
Biarkan saja ini..
Jangan repot mengurusi cemohan
Kan hilang tertimbun malu mencerminkan diri…
Siapkan saja hati…jiwamu
Untuk sebuah hidup panjang
Dengan doa-doa yang lisan




Mizz vg

Hati yang bicara

Dimana engkau yang terkasih….
Aku disini mengharu bersama rindu yang kau tinggalkan
Kembalilah …dekap hampaku….
Terlalu sesak pertanyaan yang mencari pembenaran……..
Tentangmu…yang tak kumengerti…..
Berlalu sebelum semua usai….
Jangan tinggalkan luka padaku
Simpanlah segala yang indah dalam hati perempuan ini…
Jangan pernah terlupakan apa yang terjadi pada kita…
Buatlah aku mengerti untuk kepergianmu
Aku kan jaga hati ini untukmu…….
Aku percaya kita akan bertemu lagi
Dan saat itu aku takkan membiarkanmu pergi lagi

Tanpa malam mana mungkin ada bintang…
Tak ada malam maka tak ada rembulan…
Yang menerangi asa..yang mencercahkan dunia…
Juanya malam…adalah seistimewa damai yang diberikannya
Pada hati risau…..
Pada jiwa luka …..
Nyanyian malam yang meninabobokan
Palung-palung hati yang ketir…
Bersama sapuan hangat jemari sunyi
Kemudian terangkailah rasa
Buat kalbu bermimpi
Tentang segala indah
Tentang segala pencarian
Tentang segala pembenaran
Biarkan malam ini berjalan
Sampai pada penghabisan
Sampai pagi datang
Menimbulkan riak-riak kegetiran
Yang mendorong-dorong sukma untuk tetap bertahan….
Sampai malam datang kembali
Menghampiri manusia-manusia yang sama
Seperti malam sebelumnya….
Terulang sempurna….


Malam





Alpa…
Merintih aku sendiri..
Tersingkir dan terpijak-pijak oleh nasib..
Sunyi…
Angan menari liar…
Fikir tak mampu menahan dera…
Gelap…
Tanpa dian…
Terpaku menanggung sesak…

Untaian hati sebuah jiwa yang kalah….
Lahir dari derita panjang
Seolah hanya bertuan aku sahaja
Gambaran penghidupan seorang jalang
Jelas-jelas menguntit
Seperti sedia memangsa
Mengintip sanubari yang berganti

Ada seseorang..
Diam-diam dalam sudut matanya
Menyimpan rahasia..
Aku…
Menyimpan seribu tanya
Mencari pembenaran…

Kini apalagi yang kucari..??
Semuanya menyapa menyudutkan lakuku…
Tak bisa jauh berlari…
Tapi tetap tak ku bersembunyi…
Akan kuhadapi angkuh hari,,,,….
Biar massa yang ada mengetahui adanya kehadiranku..
Siapa saja..tentang apa…
Mana kuperduli…
Inilah hidupku…
Maka aku berhak atas segala diri…
Persetan dengungan-dengungan seperti lebah…
Toh kuikuti..tak membuat segala jadi lebih baik..
Aku ini diriku sendiri…
Aku luka…
Aku terdera…
Aku hampa…
Mengapa mesti acuh..
Cukup…disitu saja..jangan datang penuh komentar..
Berikan hidupku..untuk aku sahaja..
Aku tak ingin ada yang mengganggu kepedihan ini..
Biar kurasakan..
Biar kunikmati…
Bukankah lebih baik untuk semua
Yang telah tercipta…




Acuhkan saja
Semua






Aku tuliskan segala yang indah
Hanya bagimu yang sempurna tercipta…
Yang membuatku selalu merasa hidup
Yang membuatku selalu mempunyai arti
Yang membuatku selalu bertahan
Yang ku yakini akan menjadi menjadi sandaranku
Selamanya….
Jangan lelah hadapi aku..
Tersenyumlah hanya untukku sahaja..
Kunci hatimu dan berikan padaku sampai bumi menua…
Sampai matahari jenuh memberi sinar..
Sampai bintang tak ada lagi temani malam..
Sampai aku menjompo…
Pastikan tak ada lagi nama lain disana
Kita bersama cium harum surga..
Berbagi untuk segala gundah…
Disana kau ada..aku kan pergi menemui…
Tapi maafkan jika kupergi kala tak kutemui engkau
Sama seperti ini…
Aku cinta engkau seperti ini…
Jangan pernah menjadi lain….
Karna aku takkan sanggup
Menanggung kecewa yang ada…
Sayang…sayangi aku..
Sebagaimana aku menyanyangi cinta kita…

For blue bird





Maafkan..jika aku tak sesempurna inginmu..
Aku manusia biasa…
Manusia yang sewaktu-waktu bisa menjadi jalang
Maafkan semua laku
Seperti aku memaafkan engkau..
Tak ingin jua aku jadi seperti ini..
Percayalah ini semua hanya ego
Yang bisa datang dan pergi tanpa permisi…
Yang pasti pahamilah..
Segala ingin hatiku
Segala ingin yang terpatri di otakku bodohku
Ampuni…untuk semua yang kau pikir
Ini menyakitimu…
Bukan maksudku padamu…
Aku menyayangimu
Tapi kuakui caraku tak seharusnya..
Aku membuat tak lazim menjadi lazim…
Entah mengapa..
Bukan ujian..
Hanya tindakan ego yang jahat


Gadis nakal

Separuh jiwa memang tertinggal
Pada dasar asa yang tenggelam
Seumpama riak yang membeku bersama waktu
Aku pun terpaku menjadi sanggahan
Lelah..bukan jua enyah….
Terpekur…mengibakan nasib
Yang terhinakan sebegini rupa….
Jengah bernamakan sesak mewarnai sunyi
Mana rupa terindukan malam ??
Beritakan pada bintang aku sendiri
Pada keheningan ini…
Lelap tak kan bisa hadir
Kala yang terkasih pergi menjauh
Menyulam kusut hari bagiku
Bagaimana aku harus berlaku ??
Menyepi..menangisi lelakiku ??
Atau berhajat jejakkan kaki pada hidup
Dengan segala kepasrahan…/???






sajak sajak inilah yang kubuat waktu aku merasa
sendiri....sajak2 itu aku bwt 3-4taun lalu...
ada suatu sajak..for blue bird,,itu menggambarkan
bagaimana bentuk cintaku pada suamiku sialku..
sayang kini tggl mjadi sejarah...tak ada cinta itu lagi...
ada sajak untuk anakku..sajak untuk cowok yg aku sukai..tp tak prnh kuungkp
ke dia...anak kampuzku..trus sisanya adalah sajak mengenai khidupan malamku..
dari malam ke malam...seperti pelacur aku pindah ke pelukan laki2..
bwt..itu smua dulu,,jauh sebelum aku mengenal Allah...jauh sebelum ketidaksadaranku akan anakku yang semakin tumbuh besar..jauh sebelum ku merasa hidup...

pada intinya aku pada waktu itu gamang...bego...
serasa menjadi jalang.....