Selasa, 30 Desember 2008

2008

MenJELaNg HilaNg...




hari ini...
PAgi InI,,SENGaja AKU LUAnGKAN WAKTu untUK SEJENAK mengingaT
hari kemarin yaNg aKAn TERleWti...akan akU TULiskaN TENTANG SEBUH HARAPAN
teNTANG SEBUAH keyaKInaN..teNTANG BAnyak cinta...tentang KEMArin...
akan banyak doa Doa,,tumpaH RUAh dsinI,,

bBrpa dari kita pasti AKan merASA optimiS..MENJALANI seBAgiaN KISAH hidUP..
BEgitu JUGA AKU,,,yang merasa yakin ada seSUtu yang meNUnggUKu di DEPAN SAnA
LEBIh dari YANg kau taHU temaN,,Aku BUKANLAH BAgiAN DAri MANUSIA maNusIA yang berunTUNG daPAT MEMPEROLEH segaLNya DENGAN kemudaHAN KEMUDhaN...
BeraT menjalani hari HArI KEMARin,,tanpa seseorang YANG biasaNYA ada di saMPING kita
harapan merengkuhnYA kembali itu ada,,taPI ada SESUATu YANG eNTAh knpa aku pun tak mengertI,,,TAK MEMUngkinkan semua,,aku begitu terluka atas lakunya padaku

PERNAH kutemui SEORAng yaNG Lain..saat kutinggalkan semua yang lalu,,,
begitu yakinnya aku pada dia,siapapun tahu BGAIMANA cAra aku mencintAinYA....
BAGAIMANA aKU KELUARKAN DAYA kesaBAranku MENAHAN rinDU yang tak bertepi..
KARNA JARAK YANG SIAL MEMISahkaN KAmi,,,begitu terbuainYA AKU KAla itu dengan semua senyum dan kata kata yang merobek robek keraguan,,,,astagfirgllh..betapa naifnya aku teman,,ternyata tak membuat segalanya menjadi lebih baik bagi aku,,,aku menguatkan hati saat kudapati ia tengah menari bersama bayangan lain yang bukan dirikU,,
SEKALI LAGI Aku memaafkan segala yang terjadi padaku....

sementara waktu tetap berjalan tegak,,diam diam kubenamkan diRi PAda SAtu hal YaNG MEMbuATku merasa hidup lagi,,aku mengisi kosong MENEKUNI lemBAr DEMI lembar kertas YANG membeRiku banyaK MASUkan masukan yang penting,,memberiku pengetahuan baru..menghiburku dengan cerita cerita diluar nalar,,memberi tahuku bahwa aku tak sndiri lewat rangkaian kalimat kalimat santun....aku juga semakin disibukkan dengan celoteh celoteh cadel khas seorang anak yang ingin tahu segala hal yang baru ditemuinya...

ya,,begitulah kemarin kemarin masih saja sama seperti kemarin kemarin yangh lalu JuGA
TAK LAMA lagI MENJElaNG HILANG dalam hitungaN JAM KIta AKAN meMUlai babak baru sang waktU...
AKU ingin MEnyambutnyA dengan SEGALA doaDOA TANDA SUATU HARAPAN kuPANJATkan,,aku INGIN MENJADI MANUSIA yang bisa MEMANUSIAkan maNUsia...
sama seperti yang lain juga AKU BEHARAP AKAN ADA PERUBAHAN YANG BERARTI UNTUK HIDUPKU,,,menuju KE ARAh yang lebiH BAIK LAGi..aKU INGIN BELAJAR MENGENAL daN MENGHADIRKAN aLLAh dalam hatiku..aku INGin bisa melihat anakku tumbuH BESAR yang kelak bs mendoakan aku..jika aKU MATI DITIMBUN TANAH NANTI...
aku inGIN menimba ILMu setinggi tingginYA YANG AKAN KUGUNAKAN unTUK BERPIKIr bagaimana aku DAPAT BERBUAT SESUATU BAGI ORANG LAIN,,,

STUdy KU YAng DI AMBANG BATAs penantian panjang seorang mahasiswi mohon kau doakan teman,,,agar bisa kuberi senyum di bibir ibuku..dan ditepuknyalah dada ayahku,,melihatkU BERSEMATKAN pENdidikan YANG MAMpu diberiKANnyA..untuk ANAKKU,,biardia turut bergEMBIRA melihat ibunya yang kelak merasa mampu menggidupinya nanti....

AKHIR kata ya Allah yang karim...aku bersyukur bs kau kasihi sebaik baiknya engkau mengasihi para malaikatmu DSURGA SANA...TETAp peliharalaH AKU DALAM jalanmU YA allaHKARNA HANYA ENGKAU SESUNGGUHNYA yang mencintaikU...
BERilah aku TETAP KEKUATN UNTUk selalu bersabar..untuk tetap bertahan menunggu batas waktu yang kan kauberikan padaku,,,menjelang hilang tahun ini,,biarlh semuanya menjadi kenangan yang akan tetap hidup dan menjadi bagian sejarah daripadaKU,,
AmIn,,,,,,,,,,,,,,





viE..
JUDULNYA SENGAJA aKU KUTip DARI SEBUAH LAGU
YANG PERNAH seseORAng nyanyikan bwt aku,,
DEsembER 2008

aRya...

bocah kecil itu lahir tanggal 2 mei 2005...dalam pertarungan antara hidup dan mati sorang perempuan yang ingin memberi ruang hidup bagi seorang bayi yang kelak bernama Muhammad Arya Maulana..kala itu pagi menantinya dalam kecemasan yang luar biasa dbumbui hal hal yang tiba tiba menjadi sangat nyata...baru kusadari,,inilah cinta ibu bagi sang anak...sama seperti ibuku yang memberiku nafas...arya juga kulahirkan dengan segenap cinta...selain itu diiringi dengan sebongkah doa serta harapan dalam ketiadaaan seorang perempuan yang dari awal memang optimis memberi hidup janin yang pada mulanya tak di akui oleh orang orang merendahkan tabiatku..meragukan moralku,,mencemoh pernikahan yang dianggap terlalu dini bagi sebagian orang..kala itu statusku masih seorang mahasiswi semester 3 d universitas terkemuka di daerahku..tapi aku begitu yakin janin ini suatu saat akan menjadi seorang yang bisa membuatku bangga akan padanya..tepat jam sepuluh pagi hari itu kusaksikan sendiri bagaimana bayi kecilku merah...terlumpuri darahku sendiri..hanya ada aku,,seorang bidan,,dan pembantunya...
tidak seperti istri2 orang lain yang ditemani suaminya,,aku cukup berbesar hati memaafkan suamiku untuk hal yang satu itu...biarlah,,kelak menjadi kerugian yang melilitnya suatu hari nanti,,,dengan berat 3,7kg dan pjang 51cm..arya lahir dengan haruku...saat itu tidak lagi ia bersembunyi dalam lorong lorong rahimku,,arya telah lahir disambut pagi,,
selanjutnya aku menjadi seorang ibu dalam usia yang terbilang muda 21 tahun...tak mengapa,,kusadari aku mampu mengajari anakku dengan cinta yang aku punya,,,dia aman dalam dekapanku,,dia tersenyum dalam buaianku,,apalagi yang aku punya selain itu semua?
jam dalam hitungan hari berlanjut dalam hitungan minggu,,bulan menimpa tahun,,,,
tak terasa..aryaku tumbuh dalam senyum kanak kanaknya,,,saat pagi datang dalam semangatnya yang timbul tenggelam,,ia bangun untuk memulai harinya di salah satu playgroup..
bukan karna apa apa aku sekolahkan dia,,hanya agar dia bisa melihat dunia yang luas..mempunyai teman yang banyak,,melihat selama ini tembok tembok kesombongan menghalangi arya kecilku tumbuh layak dalam pergaulan anak anak sebayanya....
alhamdllh,,,,usahaku membuahkan hasil..arya bisa beradaptasi dengan cukup baik,,dia bisa berhitung,,bernyanyi,,dan aku senang ia seperti aku,,kritis untuk segala hal yang ingin ia ketahui..badannya bulat,,padat berisi...mmebuatku bangga padanya(orang sering mencemohku,,dikira mereka aku yang tak berpenghasilan ini tak mampu memberi anakku susu dari produk terbaik dan makanan2 yang menunjang pertumbuhan anakku..terus terang untuk hal yang satu itu,,peran keluarga penting dalam menyokong perekonomian kami)
dan saat perpisahan aku dan ayahnya tak terlelakkan oleh waktu dan diluar kuasa kami..
arya kecilku tetap aku asuh sebagaimana ayahnya juga memberikan peranan penting dalam kehidupannya,,,kadang sedih hatiku melihatnya tumbuh tidak lagi tidur dalam satu ranjang bersama ayah dan ibunya,,,pilu memang anak sekecil itu harus menerima kenyataan..
tapi bukan namanya hidup..aku ingin ia tau ttg realita,,,aku ingin ia kuat,,aku tau arya mampu menerima,,,
dan suatu saat nanti kelak ia besar ia akan memilih jalannya sendiri seperti aku dan ayahnya memilih jalan kami masing masing,,,ketika cinta telah hilang dan jodoh tak lagi menaungi kisah kami,,,

arya,,maafkan ibu ya,,,
inilah keterbatasan ayah ibu,,,
arya bisa datang pada ibu kapan saja...untuk sekedar bercerita
untuk sekedar berpelukan..


ibu sayang arya..

Seniman Teater

Putu Wijaya

Putu Wijaya, yang produktif ini bernama lengkap I Gusti Ngurah Putu Wijaya, Lahir di Puri Anom, Sarem, Kangin, Tabanan, Bali, 11 April 1944. Sejak ,duduk di SMP mulai menulis cerita pendek dan ketika di SMA Singaraja mulai terjun ke dalam kegiatan sandiwara. Tamat SMA masuk Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, meraih gelar Sarjana Hukum jurusan Perdata di tahun 1969.

Sebelum hijrah ke Jakarta tahun 1970, ia belajar melukis di ASRI dan drama di ASDRAFI Yogyakarta. Aktif dalam pementasan-pementasan drama di Yogya, kemudian bergabung ke dalam Bengkel Teater pimpinan Rendra. Di Jakarta jadi pemain drama kecil pimpinan Arifin C. Noer dan teater Populer pimpinan Teguh Karya. Kemudian mendirikan Teater Mandiri yang aktif sampai sekarang.

Tahun 1973, selama 7 bulan ia tinggal dalam Masyarakat Komunal di Ittoen, Jepang, turut bertani dan berkeliling sandiwara mereka di sana. Tahun 1975, ia sempat bermain drama dalam Festival Teater sedunia di Nancy, Prancis. Tahun 1978, ia mengikuti Lokakarya Teater Pedesaan di India. Tahun 1980, ia mendapat hadiah SEA Writer dari Ratu Sirikit, di Bangkok, Thailand.

Monolog “Merdeka” (2008)

Karya-karyanya dimuat dalam berbagai majalah, terutama dalam majalah Horison dan Budaya Jaya. Telah banyak novelnya, antara lain ; Telegram, Pabrik, Stasiun, Keok, Sobat, MS, Ratu, Tak, Cukup Sedih, Tiba-tiba Malam, Bila Malam Bertambah Malam, dan novel Lho. Kumpulan cerpennya Gres yang juga diterbitkan Balai Pustaka merupakan kumpulan cerpennya yang ketiga, sesudah Bom dan Es. Naskah lainnya, Aduh juga diterbitkan.

Menulis adalah menggorok leher tanpa menyakiti, katanya.” Bahkan kalau bisa, tanpa diketahui. Mengawali kegiatan menulisnya sejak SMP. Sedangkan main drama dimulai waktu SMA, dalamBadak, “karya Anton Chekov. Masa kuliah dilewati di tiga tempat, ASDRAFIi, ASRI dan Fakultas hukum UGM. Kegiatan kuliah ini tetap dibarengi dengan kegiatan kesenian sebagai anggota Bengkel teater-nya Rendra. Tapi toh tetap lulus jurusan perdata UGM. Kemudian ia dikenal luas sebagai salah seorang teaterawan terkemuka Indonesia dan memimpin Teater Mandiri. Ia pernah mengikuti International Writing Program tahun 1974 selama 8 bulan di Iowa dan menjadi dosen/sutradara tamu atas undangan Fullbright (1985-1988).

Bersama KIAS ia membawa Teater Mandiri mementaskan YEL keliling Amerika di tahun 1991. Sastrawan yang pernah menjadi redaktur majalah Ekspres, Tempo dan Zaman ini kini mendirikan Putu Wijaya Mandiri Production untuk pembuatan sinetron televidi. Ia telah menyutradarai 3 buah film dan 4 serial sinetron. Ia pernah mendapat penghargaan Sea Write Award di Bangkok, Thailand. 3 Piala Citra untuk skenario dalam FFI, dan Anugerah Seni dari pemerintah RI. Sejumlah karyanya telah diterjemahkan kedalam bahasa Belanda, Inggris, Rusia, Perancis, Jerman, Jepang, Arab, dan Thai.

(Dari Berbagai Sumber)

Senin, 29 Desember 2008












Teater ini lahir dari sekumpulan teman-teman yang mempunyai minat dan bakat yang sama, sehingga menghasilkan embrio setelah tak terbendungnya libido berkesenian. Naaah, Libido itu meledak akibat minimnya wadah yang mampu menampung keinginan berkreasi dengan tempo dan irama seperti yang kami inginkan...tempo dan irama yang penuh dinamika, penuh titi nada, penuh perubahan birama dan selalu harmonis terasa. Hauhauahuaaa...ngga' maaampuuuu, singkat kata ..kita-kita mo buat wadah baru yang benar-benar bisa menyalurkan libido seni teater, juga membuat sesuatu yang emang kita senengi menjadi sebuah kegiatan positif yang membangun dan tidak merusak (daripada kami onani...hehe).

Akhirnya lahirlah Teater Topeng Pontianak pada tanggal 20 Mei 1998 di Jalan Pancasila Gg. Tani IV. Tim formatur yang mengelilingi sebuah meja yang gak bundar-bundar amat itu berjumlah 11 orang ... :

  • Budi Kk
  • Jimmy Muja
  • Budi Kecik
  • Een Playboy
  • Ian Sebrang
  • Ahmad B
  • Ican Darmawan
  • Nensi Genit
  • Yuyun Kentut
  • Rahmi Pancasila
  • Rika Maya Saphira

Membangun sebuah wadah teater dari keadaan nol, bukanlah hal yang mudah. Banyak permasalahan timbul, yang sebelumnya tidak pernah kami duga-duga. Seperti sulitnya memperkenalkan warna khas Topeng kepada masyarakat luas agar dapat diterima oleh masyarakat penonton di Pontianak.

Kenapa begitu sulit? Karena saat itu Topeng masih menduga-duga bentuk pementasan/cerita yang tepat dengan selera masyarakat Pontianak. Di Pontianak sendiri, teater tidak terlalu dikenal oleh masyarakat, karena telah tersaingi dengan bentuk hiburan lain yang lebih pasti dapat memberikan hiburan buat mereka. Sedangkan teater, adalah sebuah hiburan yang buat sebagian besar masyarakat belum tentu menjanjikan kepuasan. Sebuah ungkapan yang pesimis kedengarannya, namun justru Topeng menganggap keadaan ini sebagai sebuah tantangan bagi dunia teater di Pontianak.

Kenapa teater dianggap tidak dapat memberikan kepuasan? Karena berbagai hal, seperti keterbatasan pada gedung pertunjukkan yang dapat memberikan kenyamanan bagi penonton ataupun gedung yang dapat menunjang pertunjukan secara memadai, baik dari kapasitas tampung penonton, tempat duduk yang nyaman, ruangan yang tak sumpek, dan berbagai masalah teknis dibelakang panggung.

Beruntung Topeng dapat memanfaatkan gedung yang telah disediakan oleh pemerintah daerah, yaitu Gedung Taman Budaya Pontianak. Disitulah Topeng setiap hari Senin dan Jumat melakukan latihan-latihan, baik latihan rutin maupun latihan untuk menghadapi sebuah pementasan, walaupun harus mengeluarkan uang sewa perbulan untuk ruang latihan.


Dalam perjalanannya untuk memperkenalkan teater kepada masyarakat, Topeng memilih jalan dengan selalu menyajikan pementasan dengan unsur komedi yang kental. Tidak semua pihak dapat menerima hal ini. Beberapa selentingan seperti teater murahan, teater gampangan, teater rendahan dan berbagai macam tanggapan-tanggapan yang buruk mengenai teater Topeng sudah sering dilemparkan kepada Topeng. Topeng sendiri sangat berterima kasih atas berbagai cacian dan hujatan itu, karena dengan itu semua Topeng dapat bercermin diri dan lebih termotivasi untuk meningkatkan kualitas, baik kualitas para anggota maupun kualitas pertunjukan itu sendiri. Untuk meningkatkan kualitas tersebut, Topeng selalu berusaha mencari berbagai referensi mengenai teater, baik berupa bacaan, tontonan, maupun melakukan dialog dengan para tokoh teater baik yang berada di Pontianak maupun yang berasal dari luar. Seperti Bang Satarudin Ramli, Bang Yusuf Aba, Bang Yoseph, Bang Pietra, Bang Ricky S, dan masih banyak tokoh-tokoh lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Akhirnya...Kami hanya bisa berharap bahwa apa yang kami lakukan selama ini dapat memberikan sebuah sumbangan yang berarti terhadap dunia seni pada umumnya dan dunia teater khususnya, semoga tetap dapat terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Doakan ya...hehehehehehe.



dah 10 taun aku gabung disni,,,byak pementasan2 yang udah aku ikutin,,,,dr dlu ampe sekarang....

aku senang bs gabung dngan topeng,,,dari mulai aku smp,,sampe pnya anak,,,aku msh eksis dsini,,\

bukan karna apa2,,tapi karena kecintaan aku dngan dunia seni peran,,,pokoknya aku pengen seperti hamid jabbar,,yang mati di panggung,,,sungguh kematian yang indah menurutku,,,aku rela menukarnya dengan apapun,,di topeng ini aku bnyak belajar ttg segala hal yg ingin aku pelajari ttg seni berperan,,bereksplore dngn kemampuanku dlm gerak,,suara,,rasa,,,semua tumpah ruah disiini...

rasanya haru juga melihat perjalanan karir teaterku ini..sungguh hal yg luar biasa dan slalu mmbuatku bangga bs mjadi salah satu bagiannya,,,mengingat hal2 yg mjadi kendala terlalu bertubi tubi yg menemani perjalanan kami,,,sukses aj ya wat topeng,,trims,,sudah membesarkan aku mjadi manusia yg tau caranya menjalankan khidupan dengan MUKA TOPENG,,,hehehehee



love,,salah satu personel 3 anak jin

(vi2,,vira,,bunga)








THE ALCHEMIST

“Jangan pernah berhenti bermimpi, ikutilah pertanda,” demikian tertulis dalam sebuah dialog di buku ini.Setiap orang punya cita-cita, sesuatu yang diimpikan, atau dalam buku ini disebut sebagai "legenda pribadi" yang patut untuk diwujudkan.Pun demikian bagi Santiago, bocah gembala dari Andalusia. Demi "legenda pribadi" ia memutuskan melakukan perjalanan panjang. Dari Spanyol menuju Mesir. Semua demi mimpi-mimpinya bertemu dengan Sang Alkemis, dan harta karun. Berjalan, berhenti untuk mengumpulkan bekal, dan berjalan lagi. Demikian perjuangan sang bocah gembala.Selama perburuan mencari Sang Alkemis, banyak pembelajaran dan Kearifan yang didapat Santiago. Kearifan-kearifan yang juga bisa didapatkan oleh para pembaca buku ini. Paulo Coelho, penulis novel ini, memang tak diragukan lagi kemampuannya dalam menulis kisah-kisah spritual. Alur ceritanya tetap sederhana, khas Coelho, namun selalu penuh kejutan dan nilai-nilai arif.


jujur,,bukunya menarik bgt....vie

Minggu, 28 Desember 2008

Bayang-bayang Ilusi
by ANGGUNKala mataku terpejam
Sunyinya malam
Kala hasratku membara
Khayal smakin tinggi

Seribu asa hadir di sekililingku
Bangkitkan gairah hidup
Sejuta harapan di dalam jiwaku
Walau semua masih di dalam angan

Jurang curam menghadangku
Getarkan jiwa
Dan pekatnya kegelapan
Datang melanda

Keraguan kini menjelma di dada
Musnahkan segala asa
Semua harapan yang dulu pernah ada
Tiada tersisa…

Haruskah ku hidup dalam angan - angan
Merengkuh ribuan impian
Haruskah ku lari dan terus berlari
Mengejar bayang - bayang ilusi

Bayangan ilusi
Hanya fantasi
Bayang ilusi

Haruskah ku hidup dalam angan - angan
Merengkuh ribuan impian
Haruskah ku lari dan terus berlari
Mengejar bayang - bayang ilusi
Merengkuh ribuan impian
Haruskah ku lari dan terus berlari
Mengejar bayang - bayang ilusi

Bayangan ilusi
Hanya fantasi
Mengejar ilusi
Terus berlari
Bayang ilusi



lagu ini juga mengingatkan aku dengan cerita waktu aku kembali ke kampung yg namanya bora tempat aku kkN...saking betenya karna d mp4 aku cm ada lagu ini doang..(yg laennya ke hapus g sengaja)Jadi alhasil aku cm bs denger lagu itu doang,,,untung suara anggun bgs bgt...ya cukuplah nemanin aku nyabutin bulu ayam hahahahaaaa.....

HUJaN


Rinai hujan basahi aku
temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
dan semua saat manis itu

Segalanya seperti mimpi
Kujalani hidup sendiri
Andai waktu berganti
Aku tetap tak kan berubah

Aku selalu bahagia
saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu
untukku sendiri ooh…

Selalu ada cerita
tersimpan di hatiku
Tentang kau dan hujan
Tentang cinta kita
yang mengalir seperti air

Aku selalu bahagia
saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu
untukku sendiri ooh…

Aku bisa tersenyum
sepanjang hari
Karena hujan pernah
menahanmu disini
untukku

Aku selalu bahagia
saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu
untukku sendiri ooh…

Aku bisa tersenyum
sepanjang hari
Karena hujan pernah
menahanmu disini
untukku…(UTOPIA)


aku seneng bgt lagu ini...

kerasa euforianya...upssss...

apalagi kalo mmg pas lg ujan beneran,nyambil dengerin lagu ini..

ada something stupid happen dngan lagu ini...hehheee

lagu na wat bembeng y,,(katanya d jkt lg musim ujan ya)

my zodiak

Virgo adalah satu-satunya lambang feminim dalam dua belas lambang zodiak ini. Mereka selalu membenci penghamburan energi tanpa tujuan. Mereka juga termasuk tipe yang malas mengunjungi dokter. Seorang virgo selalu kritis, praktis dan logis. Dan mereka selalu mencari kesempurnaan.

Dalam bercinta, seorang virgo juga konvensional. Namun cinta tidak datang begitu saja ke hadapan seorang Virgo. Diperlukan banyak usaha untuk mencairkan hati seorang Virgo. Tapi satu kali ia jatuh cinta, maka ia akan menjadi partner hidup yang setia. Baik laki-laki maupun perempuan yang berbintang Virgo, jarang menyukai anak-anak kecuali anak-anak mereka sendiri.

Kalau orang yang dicintainya tengah sakit, maka Virgo merupakan seorang perawat sempurna bagi si sakit. Dan karena seorang Virgo mencari kesempurnaan, dan ia tidak pernah mencapai tujuannya, maka tipe ini akan selalu murung. Akibat dari kemurungan ini, ia sering mendapat penyakit yang berhubungan dengan syaraf atau penyakit perut.

Karier

Tipe orang Virgo cocok untuk peranan penunjang, karena mereka tidak dapat mengepalai sebuah perusahaan secara baik. Bila ia memberi perintah, maka ia akan memberikannya dengan cara yang kasar. Kemampuan berorganisasi tidak kuat. Mereka menyukai pekerjaan rutin yang membosankan orang lain.

Banyak Virgo menjadi guru, psikoanalisan, teknologi, perawat dan segala macam yang berhubungan dengan kesehatan. Banyak pula yang menjadi sarjana analis, akuntan, sekretaris, dan kritikus. Seorang Virgo memerlukan ketentraman dan perasaan aman untuk mengabdi dengan baik.


aku lahir 27 agustus 1984...kata mama senin pagi gitu..dengan berat badan 3,4kg,,panjang 51cm.,lumayan sehat uga,,,tapi knpa sekarang badanku kecil bgni ya,,,padahal adek2ku pada besar2 smua badannya...mmg kata mama aku tu kecilnya penyakitan,,,saking sering sakitnya,,terpaksa namaku mesti d ubah,,,adat jawa gtu deh,,(padahal ayahku dayak gtu deh)akhirnya jadilah namaku...vianny vugo...nama yg belakangan mnjadi pertanyaan bagi sebagian orang,,g tau aj knpa..katanya aneh,,ahk,,biarin aj deh,,,aku seneng pnya nama vugo..ga ada yg punya persis,,,g kaya nama susi,,lina,,asti,,sari,,nova,desi,,yuni,,ulie,nana,,hhhahahahhha..g keitung lg yg pnya nama bgtu,,,,

KUTAHU KAU KEMBALI JUA ANAKKU
Oleh :
Taufik Ismail

    Saudara-kandungku pulang perang, tangannya merah
    Kedua pundak landai tiada tulang selangka
    Dia tegak goyah, pandangnya pada kami satu-satu
    Aku tahu kau kembali jua anakku

    Tiba-tiba dia roboh di halaman dia kami papah
    Ibu pun perlahanmengusapi dahinya tegar
    Tanganku amis ibu, tanganku berdarah
    Aku tahu kau kembali jua anakku

    Siang itu dia tergolek ibu, lekah perutnya
    Aku tak membidiknya, tapi tanganku bersimbah
    Tunduk terbungkuk matanya sangat papa
    Kami sama rebah, kupeluk dia di tanah

    Kauketuk sendiri ambang dadamu anakku
    Usapkan jemari sudah berdarah
    Simpan laras bedil yang memerah
    Kutahu kau kembali jua anakku



BAYI LAHIR BULAN MEI 1998

Oleh :

Taufiq Ismail



Dengarkan itu ada bayi mengea di rumah tetangga
suaranya keras menangis berhiba-hiba
Begitu lahir ditating tangan bidannya
Belum kering darah dan air ketubannya
Langsung dia memikul hutang di bahunya
Rupiah sepuluh juta

Kalau dia jadi petani
Dia akan mensubsidi beras orang kota
Kalau dia jadi orang kota
Dia akan mensubsidi pengusaha kaya
Kalau dia bayar pajak
Pajak itu mungkin baru peluru runcing
Ke arah aortanya dibidikkan mendesing

Cobalah nasihati bayi ini dengan penataran juga
Mulutmu belum selesai bicara
kau pasti dikencinginya,
1998

AKU

Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli

Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943

MALAM DI PEGUNUNGAN

Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,
Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?
Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:
Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!


DERAI DERAI CEMARA

cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam

aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini

hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah

1949


chairil anwar dengan karya2nya mmbuat spirit trsendiri bwt vie...

semangatnya dalam bekarya,,sungguh2 luar biasa,,,

patut d contoh...




soe ho gie



Sebuah Tanya

“akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”

(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)

“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”

(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)

“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?”

(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)

“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”


Di bawah ini ada sebuah puisi Gie yang kita tak tahu judulnya. kiranya ada yang tahu, sila lah berbagi info pada kami.

(Puisi Gie)

ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah
ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza
tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku

bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mendala wangi
ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danang
ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra

tapi aku ingin mati di sisimu sayangku
setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu

mari, sini sayangku
kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
tegakklah ke langit atau awan mendung
kita tak pernah menanamkan apa-apa,
kita takkan pernah kehilangan apa-apa”

Sabtu, 27 Desember 2008

uph...
bbrapa hari ini melelahkan,,,,
bantuin mamak natalan drmh..open house uiii....dah kaya babu aj tu drmh,,,
cuci piring,,ngisi toples..motongin lontong,,mindahin rak,,,,
uphhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...........
patah aj enggak rasnya badan ....
pengen cari tukang urut ah,,,^_^

eit....bbrpa hari yg lalu uga vie dapat temen,,
ssstttt...dia baek bgt mu di repotin watin blog...
katanya yar enak nulis dsini,,,,
anak jakarta,,,kota yg mnurut vie sumpek
ahahaahahaha(dngr dr crita orng sih..)
namanya bembeng...
aku suka alisnya dia..hihihihihihihi
sm2 lg nyusun skripsi jg tu dianya....
hahahahaha,,,,,
sm2 angkatan 2003,,
sm2 lom selesai kuliah..............................

haahahahahaahaa


makasi ya beng,,,,
for everything....
hihihhhhiiii
btw td mlm aku tlp bembeng kok hp na g aktif ya??
hati perempuan akan berubah karna musim dan waktu...

setelah lelah bertempur melawan kerangka keegoisan

dan memecah belah batu tirani cinta tak dapat kupungkiri

hati dan diri ini hidup karna kasihmu seperti bunga bakung

yang tumbuh merambati hatiku...

sekarang bicaralah padaku,akankah engkau masih mengingatku

setelah badai menenggelamkan perahu cinta kita...



vie.....
hidup adlah tanda tanya..

dan takdir seperti kuasa yg tak dapat d bantah

itulah mengapa aku lebih menyerahkan semua pada waktu..

aku percaya proses yang kulewati adalah pembelajaran nilai nilai hidup

meski jauh dari norma aku tetap setia pada ketradisionalan hati

yang menjamah kisi kisi nurani/////



vie
(untuk hidup yg tak pernah kumengerti)

Zakh Syairum Majid

MANUSKRIP LUKA I

noura

Kusam katamu. Rintik hujan, mengabut matamu Seonggok kubur. Masa Silam. Menggelombang Senja tak akan kita temui, bisikmuseorang tua memilin jemarinya kereta api asap hitam, menghadirkan masa kanak kita juga jericit hujan, yang kemudian menculikmu dari persenyawaan kita. Tak lagi aku-kau. Tak lagi kau-aku




MANUSKRIP LUKA II

noura

Rindu. Malam. Sajadah gigil beku. Korden dan jeruji jendela Serakan cinta. Tak sampai, tak sampai Dan memang kita menginginkan tak sampai Kita terpenjara dalam daging-daging masa lalu Aku ingin engkau menangis sekarang, katamu Kupelihara seekor belatung di hatiku Agar memakannya, agar aku merasakan sakit Dan merasakan bagaimana tak punya hati Agar tak ada yang bersemayam dalam hatiku, hatiku Sajadah gigil beku. Sepercik darah membiru

Bogor, 1424

Dina Oktaviani

LAKON TUBUH

kubentangkan dada bagi sejarah lelaki

tempat jalarkan perih

tempat jalarkan kecemasan

tapi tak ada apa pun lagi di sana

susu dan dagingnya telah terjual di kamar pekat

tinggal kalimat-kalimat tanpa darah

untuk tak pernah mereka tanya

"apa yang kau pinta sesudah ini semua?"

entah bagaimana aku berbahagia

dengan selaksa luka mereka

dan bila setiap pagi tak kutemukan lagi

selembar makna (tubuhku)

di ranjang yang tersayat mati

sempurnalah aku sebagi dewi

lampung, oktober 2001


ALINA

Untuk kuburmu Alina

aku menggali-gali dalam diri

raja dalam darah mengaliri sungai-sungai mengibarkan

bendera hitam

menyeka matahari membujuk bulan

teguk tangismu Alina




SUTARDJI COLZUM BAHRI

kumpulan puisi

SEBUAH KUTUKAN

Bermula dari semacam keterluntaan, kau datang

Dengan kalimat-kalimat panjang, senyum yang dipaksakan

Kau datang padaku dengan sajak-sajak yang ditulis

Sebagai pernyataan. Tapi sajak adalah kutukan bagiku

Di mana ruang menjadi jurang, dan kita harus melompat ke sana

Untuk menyongsong lahirnya pengucapan baru

Betapa tersiksa membaca sajak-sajak sayupmu

Dengan segenap kesadaranku yang semakin redup

Kulihat lampu-lampu padam, seperti langkah olengmu

Yang terlepas dari pedihnya setiap penciptaan:

Sebuah kutukan, di mana keterluntaan kau dan aku

Akan menjadi bagian dari kerumunan waktu yang tak kekal Acep Zamzam Noor

(TIFA, Media Indonesia, Minggu 11 Februari 2007. Halaman 22. Puisi Acep Zamzam Noor)

WALAU

walau penyair besar

takkan sampai sebatas allah

dulu pernah kuminta tuhan

dalam diri

sekarang tak

kalau mati

mungkin matiku bagai batu tamat bagai pasir tamat

jiwa membumbung dalam baris sajak

tujuh puncak membilang bilang

nyeri hari mengucap ucap

di butir pasir kutulis rindu rindu

walau huruf habislah sudah

alifbataku belum sebatas allah

1979

(O Amuk Kapak- Tiga Kumpulan Sajak Sutardji Calzoum Bahri, Penerbit: Yayasan Indonesia dan majalah HORISON. Cetakan Kedua, 2002)

SADJAK

Apakah arti sadjak ini

Kalau anak semalam batuk-batuk,

bau vicks dan kajuputih

melekat di kelambu,

Kalau isteri terus mengeluh

tentang kurang tidur, tentang

gadjiku yang tekor buat

bajar dokter, budjang dan makan sehari,

Kalau terbajang pantalon

sudah sebulan sobĕk tak terdjahit.

Apakah arti sadjak ini

Kalau saban malam aku lama terbangun :

Hidup ini makin mengikat dan mengurung.

Apakah arti sadjak ini :

Piaraan anggerĕk tricolor di rumah atau

pelarian ketjut ke hari achir?

Ah, sadjak ini,

mengingatkan aku kepada langit dan mĕga,

Sadjak ini mengingatkan kepada kisah dan keabadian.

Sadjak ini melupakan aku kepada pisau dan tali

Sadjak ini melupakan kepada bunuh diri.

(SIMPHONI kumpulan sadjak Subagio Sastrowardojo, Penerbit: Badan Penerbit PUSTAKA JAYA – JAJASAN JAYA RAYA, Djakarta. Cetakan Kedua, 1971)

RUMAHKU

Rumahku dari unggun-timbun sajak

Kaca jernih dari luar segala nampak

Kulari dari gedong lebar halaman

Aku tersesat tak dapat jalan

Kemah kudirikan ketika senjakala

Di pagi terbang entah ke mana

Rumahku dari unggun-timbun sajak

Di sini aku berbini dan beranak

Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang

Aku tidak lagi meraih petang

Biar berleleran kata manis madu

Jika menagih yang satu.

27 April 1943

(AKU INI BINATANG JALANG – Koleksi sajak 1942-1949 oleh Chairil Anwar. Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama.Cetakan keduabelas juli 2003

HAMID JABBAR


Hamid Jabbar periang, ekspresif, lincah bagai bola bekel, tegur-sapanya sejati, mudah bergaul dengan semua orang. Dia tidak suka dan tak pernah saya dengar bergunjing, tidak hobi memperkatakan kejelekan orang lain. Hamid tidak pemarah, dan cepat meminta maaf. Bila mendengar musik, badannya tidak akan tahan diam, senantiasa bergoyang, kedua tangannya naik melambai-lambai seperti hutan tangan kerumunan anak muda dalam konser musik pop dan kepalanya akan bergerak ke kiri dan ke kanan.

Hamid sangat musikal. Entah mana yang lebih dulu: puisinya yang musikal dengan permainan bunyi kata yang khas Hamid, atau memang sejak kecilnya dia sudah senantiasa bersenandung-berdendang dalam bahasa Minang di kampung kelahiran Koto Gadang. Saya rasa yang kedua ini yang jadi mata air bagi puisi Hamid. Dia pembaca puisi papan atas Indonesia, sangat komunikatif dan belakangan sering memakai musik sebagai latar belakang, baik pop maupun jazz.
Sejak 1972, dia sudah mulai menulis puisi di berbagai media, dan hingga wafatnya sudah berjumlah ratusan. Dalam rentang seperempat abad, 143 sajak pilihannya dikumpulkannya dalam Super Hilang, terbitan Balai Pustaka (1998). Dia mengatakan bahwa dia berguru kepada Sutardji Calzoum Bachri di Bandung.

Empat puisi Hamid yang penting dan khas dia adalah "Assalamu'alaikum I", "Indonesiaku", "Homo Homini Lupus", dan "Proklamasi, 2". Kecuali puisi keempat, semua puisinya "berakar dari pengungkaian total akan (permainan) bunyi," demikian catatan Cecep Samsul Hari. Rima dalam "Indonesiaku" maksimal digarap Hamid. Tipografi dibuatnya kacau, yang memperkuat "kekacauan dan nasib bangsa Indonesia yang juga berliku-liku". Dalam "Homo Homini Lupus", unsur pengulangan bunyi "plakplakplakplak"//

hAMID Jabbar, 55 tahun, wafat ketika sedang baca puisi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN), Ciputat, Sabtu malam, 23.00, 29 Mei 2004, di depan mahasiswa, dosen, dan tamu yang memadati aula dalam acara dies natalis perguruan tinggi itu. Dua larik puisi terbarunya itu dibaca dari layar Communicator 9210i, berbunyi: Walaupun Indonesia menangis/ mari kita tetap menyanyi//

Besoknya, Abdurrahman Faiz menulis puisi berjudul "Berpuisi Sampai Mati", mengenang kejadian itu. Faiz, berumur 8 tahun, murid kelas II baru naik ke kelas III SD. Sebaya cucu Hamid, Faiz (mungkin) penyair termuda di Indonesia, yang sudah menerbitkan buku puisinya, Untuk Bunda dan Dunia (Januari 2004), dan buku keduanya akan terbit pula akhir tahun ini.

Malam itu/ di atas sebuah panggung/ dengan ratusan penonton di hadapan/
kau bacakan puisi terakhir/ lalu kau tiba-tiba rebah/ sambil tersenyum/
orang ramai/ bertepuk tangan menyoraki/ tapi kau tak bangun lagi/ tak
akan pernah bangun kembali/ Seperti tak ada/ yang memahami jarak dan
aroma ajal/ sedekat engkau//

Sang Pujangga Telah Berpulang


Pramoedya Ananta Toer

Sang Pujangga Telah Berpulang

Pramoedya Ananta Toer meninggal dunia Minggu 30 April 2006 sekitar pukul 08.30 WIB di rumahnya Jl Multikarya II No.26, Utan Kayu, Jakarta Timur. Sang Pujangga kelahiran Blora 6 Februari 1925 yang dipanggil Pram dan terkenal dengan karya Tetralogi Bumi Manusia, itu dimakamkan di TPU Karet Bivak pukul 15.00, Minggu 30/4. Lagu Darah Juang mengiringi prosesi pemakamannya yang dinyanyikan oleh para pengagum dan pelayat.

Sebelumnya, dia dirawat di ICU RS St Carolus Jakarta. Kemudian sejak Sabtu sekitar pukul 19.00 WIB dia meminta pulang dan dokter mengizinkan. Sastrawan yang oleh dunia internasional, sebagaimana ditulis Los Angeles Time, sering dijuluki Albert Camus Indonesia itu termasuk dalam 100 pengarang dunia yang karyanya harus dibaca sejajar dengan John Steinbejk, Graham Greene dan Bertolt Berecht.

ia dilahirkan di Blora, Jawa Tengah, 6 Februari 1925 oleh seorang ibu yang memberikan pengaruh kuat dalam pertumbuhannya sebagai individu. Pramoedya mengatakan bahwa semua yang tertulis dalam bukunya teinspirasi oleh ibunya. Karakter kuat seorang perempuan dalam karangan fiksinya didasarkan pada ibunya, “seorang pribadi yang tak ternilai, api yang menyala begitu terang tanpa meninggalkan abu sedikitpun’. Ketika Pramoedya melihat kembali ke masa lalu, ia melihat “revolusi Indonesia diwujudkan dalam bentuk tubuh perempuan – ibunya. Meskipun karakter ibunya kuat, fisik ibunya menjadi lemah karena TBC dan meninggal pada umur 34 tahun, waktu itu Pramoedya masih berumur 17 tahun.

Setelah ibunya meninggal, Pramoedya dan adiknya meninggalkan rumah keluarga lalu menetap di Jakarta. Pramoedya masuk ke Radio Vakschool, di sini ia dilatih menjadi operator radio yang ia ikuti hingga selesai, namun ketika Jepang datang menduduki, ia tidak pernah menerima sertifikat kelulusannya. Pramoedya bersekolah hingga kelas 2 di Taman Dewasa, sambil bekerja di Kantor Berita Jepang Domei. Ia belajar mengetik lalu bekerja sebagai stenografer, lalu jurnalis.

kaMu tIDAk aKAN TAhu..

kaMu tIDAk aKAN TAhu..
saKiTnya DI SiaKAN..Jk oRg yG KAMu harapKAN,,BERlaLU BgtU DAja dR KhDUPANMu...mEnggaLKAN Aib yg seDEMIKIAn hINa..


akulah yg BERputaR PD POros
pertikaian HDP ITU..

TAK ADA Yg MENGerti bentuk lukakU..
TAK ADA Yg tahu rupa geLIsahKU..
TAK ADA KEAdiLAn YG Perawan bagiku

hanya usiK..
HANYA BISik
yG MEMBuaT JEngaH teLInga jg daDA..
TP aKU MenyaKInI.. LIku iNi akan berNUARA Pd SAtu keBAikan bagiku


uNTUK anak anakKu..
iNGIn ku ISI Jiwa muRni mereka dNG rUH Kecintaan yG MAHA AgunG..
Dr pEREMpuan YG mereKA seBUt IBU..

DAN untuK kekasih yG telah mengHINAKANku,,
meNELANTARKANku..
jDLh KAMU SEBAIk2Nya LELaki

Jumat, 26 Desember 2008

Pelarian Pertama

Aku berlari ke arah timur matahari mencari pertanda tentang cahaya, membuat peta sendiri dengan tangan dan kaki.. seperti ribuan tahun lalu ketika perempuan memaki anaknya sendiri... seperti itu juga telah kukemas air mata sebagai bekal pertama membaca garis keajaiban pada telapak tangan dan isyarat alam sebagai naluri petualang... inilah pelarian pertama atas semua yang pernah lahir tumbuh dalam sumsum sebagai pertanda hidup memang ada.

.-desember akhir di 2008- Untukmu nun jauh disana

Anakku [......]

Maafkan perempuan yg sekiranya akan kau sebut ibu…

Tidak memberimu hidup dan nafas spt hakikatnya manusia….

Terpaksa ku bunuh waktu bagimu….

Kesempatan terpaksa tidak kuberikan bukan karena apa2

Tapi karena kesombongan lelaki yang meniduriku…..

Dia pergi…

Memberi sebongkah luka yang melumatku



Anakku…

Dengar janji ibu….

Tidak disini aku menimangmu…

Tapi nanti saat ajal dengan dosa bergelung datang…

Aku akan menghampirimu di surga

Setelah kusucikan jiwa d neraka jahanam….

Akan ku buai hati kanak kanakmu

Dngan cinta….

Dan suatu saat nanti akan

Ku tunjukan lelaki yang membunuhmu

Dengan kesombongannya….


Anakku..

Bilang pada allah

Ibu titip salam dan ingin segera berkumpul denganmu dsana…

Amanah ini kupercayakan padamu

Karna aku tahu kau dekat dari padanya…

Dan kau menghamba padanya



Tentangmu ?


malam datang
memeluk keseluruhan hidup
tak ada sapa
tak ada tawar menawar
tiba - tiba luruhlah jiwa

pagi berganti
asa……..
kalbu……
masih sama saja
dan aku tak bisa mengubah apapun tentangmu

Hiks [....... ]

aku tak perlu risau
kaki langit masih jauh di ujung cakrawala
meski angin, ombak, karang
sesekali menghadang

aku masih punya arah
aku masih punya darah
aku masih punya gairah
dan aku bersepakat dalam hati mengayuh biduk sampai di batas angan