it is a small world i live in... the miles i traveled few with always familiar faces and a sameness each day in my few...
Selasa, 30 Desember 2008
2008
hari ini...
PAgi InI,,SENGaja AKU LUAnGKAN WAKTu untUK SEJENAK mengingaT
hari kemarin yaNg aKAn TERleWti...akan akU TULiskaN TENTANG SEBUH HARAPAN
teNTANG SEBUAH keyaKInaN..teNTANG BAnyak cinta...tentang KEMArin...
akan banyak doa Doa,,tumpaH RUAh dsinI,,
bBrpa dari kita pasti AKan merASA optimiS..MENJALANI seBAgiaN KISAH hidUP..
BEgitu JUGA AKU,,,yang merasa yakin ada seSUtu yang meNUnggUKu di DEPAN SAnA
LEBIh dari YANg kau taHU temaN,,Aku BUKANLAH BAgiAN DAri MANUSIA maNusIA yang berunTUNG daPAT MEMPEROLEH segaLNya DENGAN kemudaHAN KEMUDhaN...
BeraT menjalani hari HArI KEMARin,,tanpa seseorang YANG biasaNYA ada di saMPING kita
harapan merengkuhnYA kembali itu ada,,taPI ada SESUATu YANG eNTAh knpa aku pun tak mengertI,,,TAK MEMUngkinkan semua,,aku begitu terluka atas lakunya padaku
PERNAH kutemui SEORAng yaNG Lain..saat kutinggalkan semua yang lalu,,,
begitu yakinnya aku pada dia,siapapun tahu BGAIMANA cAra aku mencintAinYA....
BAGAIMANA aKU KELUARKAN DAYA kesaBAranku MENAHAN rinDU yang tak bertepi..
KARNA JARAK YANG SIAL MEMISahkaN KAmi,,,begitu terbuainYA AKU KAla itu dengan semua senyum dan kata kata yang merobek robek keraguan,,,,astagfirgllh..betapa naifnya aku teman,,ternyata tak membuat segalanya menjadi lebih baik bagi aku,,,aku menguatkan hati saat kudapati ia tengah menari bersama bayangan lain yang bukan dirikU,,
SEKALI LAGI Aku memaafkan segala yang terjadi padaku....
sementara waktu tetap berjalan tegak,,diam diam kubenamkan diRi PAda SAtu hal YaNG MEMbuATku merasa hidup lagi,,aku mengisi kosong MENEKUNI lemBAr DEMI lembar kertas YANG membeRiku banyaK MASUkan masukan yang penting,,memberiku pengetahuan baru..menghiburku dengan cerita cerita diluar nalar,,memberi tahuku bahwa aku tak sndiri lewat rangkaian kalimat kalimat santun....aku juga semakin disibukkan dengan celoteh celoteh cadel khas seorang anak yang ingin tahu segala hal yang baru ditemuinya...
ya,,begitulah kemarin kemarin masih saja sama seperti kemarin kemarin yangh lalu JuGA
TAK LAMA lagI MENJElaNG HILANG dalam hitungaN JAM KIta AKAN meMUlai babak baru sang waktU...
AKU ingin MEnyambutnyA dengan SEGALA doaDOA TANDA SUATU HARAPAN kuPANJATkan,,aku INGIN MENJADI MANUSIA yang bisa MEMANUSIAkan maNUsia...
sama seperti yang lain juga AKU BEHARAP AKAN ADA PERUBAHAN YANG BERARTI UNTUK HIDUPKU,,,menuju KE ARAh yang lebiH BAIK LAGi..aKU INGIN BELAJAR MENGENAL daN MENGHADIRKAN aLLAh dalam hatiku..aku INGin bisa melihat anakku tumbuH BESAR yang kelak bs mendoakan aku..jika aKU MATI DITIMBUN TANAH NANTI...
aku inGIN menimba ILMu setinggi tingginYA YANG AKAN KUGUNAKAN unTUK BERPIKIr bagaimana aku DAPAT BERBUAT SESUATU BAGI ORANG LAIN,,,
STUdy KU YAng DI AMBANG BATAs penantian panjang seorang mahasiswi mohon kau doakan teman,,,agar bisa kuberi senyum di bibir ibuku..dan ditepuknyalah dada ayahku,,melihatkU BERSEMATKAN pENdidikan YANG MAMpu diberiKANnyA..untuk ANAKKU,,biardia turut bergEMBIRA melihat ibunya yang kelak merasa mampu menggidupinya nanti....
AKHIR kata ya Allah yang karim...aku bersyukur bs kau kasihi sebaik baiknya engkau mengasihi para malaikatmu DSURGA SANA...TETAp peliharalaH AKU DALAM jalanmU YA allaHKARNA HANYA ENGKAU SESUNGGUHNYA yang mencintaikU...
BERilah aku TETAP KEKUATN UNTUk selalu bersabar..untuk tetap bertahan menunggu batas waktu yang kan kauberikan padaku,,,menjelang hilang tahun ini,,biarlh semuanya menjadi kenangan yang akan tetap hidup dan menjadi bagian sejarah daripadaKU,,
AmIn,,,,,,,,,,,,,,
viE..
JUDULNYA SENGAJA aKU KUTip DARI SEBUAH LAGU
YANG PERNAH seseORAng nyanyikan bwt aku,,
DEsembER 2008
aRya...
tidak seperti istri2 orang lain yang ditemani suaminya,,aku cukup berbesar hati memaafkan suamiku untuk hal yang satu itu...biarlah,,kelak menjadi kerugian yang melilitnya suatu hari nanti,,,dengan berat 3,7kg dan pjang 51cm..arya lahir dengan haruku...saat itu tidak lagi ia bersembunyi dalam lorong lorong rahimku,,arya telah lahir disambut pagi,,
selanjutnya aku menjadi seorang ibu dalam usia yang terbilang muda 21 tahun...tak mengapa,,kusadari aku mampu mengajari anakku dengan cinta yang aku punya,,,dia aman dalam dekapanku,,dia tersenyum dalam buaianku,,apalagi yang aku punya selain itu semua?
jam dalam hitungan hari berlanjut dalam hitungan minggu,,bulan menimpa tahun,,,,
tak terasa..aryaku tumbuh dalam senyum kanak kanaknya,,,saat pagi datang dalam semangatnya yang timbul tenggelam,,ia bangun untuk memulai harinya di salah satu playgroup..
bukan karna apa apa aku sekolahkan dia,,hanya agar dia bisa melihat dunia yang luas..mempunyai teman yang banyak,,melihat selama ini tembok tembok kesombongan menghalangi arya kecilku tumbuh layak dalam pergaulan anak anak sebayanya....
alhamdllh,,,,usahaku membuahkan hasil..arya bisa beradaptasi dengan cukup baik,,dia bisa berhitung,,bernyanyi,,dan aku senang ia seperti aku,,kritis untuk segala hal yang ingin ia ketahui..badannya bulat,,padat berisi...mmebuatku bangga padanya(orang sering mencemohku,,dikira mereka aku yang tak berpenghasilan ini tak mampu memberi anakku susu dari produk terbaik dan makanan2 yang menunjang pertumbuhan anakku..terus terang untuk hal yang satu itu,,peran keluarga penting dalam menyokong perekonomian kami)
dan saat perpisahan aku dan ayahnya tak terlelakkan oleh waktu dan diluar kuasa kami..
arya kecilku tetap aku asuh sebagaimana ayahnya juga memberikan peranan penting dalam kehidupannya,,,kadang sedih hatiku melihatnya tumbuh tidak lagi tidur dalam satu ranjang bersama ayah dan ibunya,,,pilu memang anak sekecil itu harus menerima kenyataan..
tapi bukan namanya hidup..aku ingin ia tau ttg realita,,,aku ingin ia kuat,,aku tau arya mampu menerima,,,
dan suatu saat nanti kelak ia besar ia akan memilih jalannya sendiri seperti aku dan ayahnya memilih jalan kami masing masing,,,ketika cinta telah hilang dan jodoh tak lagi menaungi kisah kami,,,
arya,,maafkan ibu ya,,,
inilah keterbatasan ayah ibu,,,
arya bisa datang pada ibu kapan saja...untuk sekedar bercerita
untuk sekedar berpelukan..
ibu sayang arya..
Seniman Teater
Putu Wijaya
Putu Wijaya, yang produktif ini bernama lengkap I Gusti Ngurah Putu Wijaya, Lahir di Puri Anom, Sarem, Kangin, Tabanan,
Sebelum hijrah ke
Tahun 1973, selama 7 bulan ia tinggal dalam Masyarakat Komunal di Ittoen, Jepang, turut bertani dan berkeliling sandiwara mereka di
Monolog “Merdeka” (2008) | Karya-karyanya dimuat dalam berbagai majalah, terutama dalam majalah Horison dan Budaya Jaya. Telah banyak novelnya, antara lain ; Telegram, Pabrik, Stasiun, Keok, Sobat, MS, Ratu, Tak, Cukup Sedih, Tiba-tiba Malam, Bila Malam Bertambah Malam, dan novel Lho. Kumpulan cerpennya Gres yang juga diterbitkan Balai Pustaka merupakan kumpulan cerpennya yang ketiga, sesudah Bom dan Es. Naskah lainnya, Aduh juga diterbitkan. |
“Menulis adalah menggorok leher tanpa menyakiti,” katanya.” Bahkan kalau bisa, tanpa diketahui. Mengawali kegiatan menulisnya sejak SMP. Sedangkan main drama dimulai waktu SMA, dalam “Badak, “karya Anton Chekov. Masa kuliah dilewati di tiga tempat, ASDRAFIi, ASRI dan Fakultas hukum UGM. Kegiatan kuliah ini tetap dibarengi dengan kegiatan kesenian sebagai anggota Bengkel teater-nya Rendra. Tapi toh tetap lulus jurusan perdata UGM. Kemudian ia dikenal luas sebagai salah seorang teaterawan terkemuka
Bersama KIAS ia membawa Teater Mandiri mementaskan YEL keliling Amerika di tahun 1991. Sastrawan yang pernah menjadi redaktur majalah Ekspres, Tempo dan Zaman ini kini mendirikan Putu Wijaya Mandiri Production untuk pembuatan sinetron televidi. Ia telah menyutradarai 3 buah film dan 4 serial sinetron. Ia pernah mendapat penghargaan Sea Write Award
(Dari Berbagai Sumber)
Senin, 29 Desember 2008
| |
dah 10 taun aku gabung disni,,,byak pementasan2 yang udah aku ikutin,,,,dr dlu ampe sekarang....
aku senang bs gabung dngan topeng,,,dari mulai aku smp,,sampe pnya anak,,,aku msh eksis dsini,,\
bukan karna apa2,,tapi karena kecintaan aku dngan dunia seni peran,,,pokoknya aku pengen seperti hamid jabbar,,yang mati di panggung,,,sungguh kematian yang indah menurutku,,,aku rela menukarnya dengan apapun,,di topeng ini aku bnyak belajar ttg segala hal yg ingin aku pelajari ttg seni berperan,,bereksplore dngn kemampuanku dlm gerak,,suara,,rasa,,,semua tumpah ruah disiini...
rasanya haru juga melihat perjalanan karir teaterku ini..sungguh hal yg luar biasa dan slalu mmbuatku bangga bs mjadi salah satu bagiannya,,,mengingat hal2 yg mjadi kendala terlalu bertubi tubi yg menemani perjalanan kami,,,sukses aj ya wat topeng,,trims,,sudah membesarkan aku mjadi manusia yg tau caranya menjalankan khidupan dengan MUKA TOPENG,,,hehehehee
love,,salah satu personel 3 anak jin
(vi2,,vira,,bunga)
THE ALCHEMIST
jujur,,bukunya menarik bgt....vie
Minggu, 28 Desember 2008
Bayang-bayang Ilusi
by ANGGUNKala mataku terpejam
Sunyinya malam
Kala hasratku membara
Khayal smakin tinggiSeribu asa hadir di sekililingku
Bangkitkan gairah hidup
Sejuta harapan di dalam jiwaku
Walau semua masih di dalam anganJurang curam menghadangku
Getarkan jiwa
Dan pekatnya kegelapan
Datang melandaKeraguan kini menjelma di dada
Musnahkan segala asa
Semua harapan yang dulu pernah ada
Tiada tersisa…Haruskah ku hidup dalam angan - angan
Merengkuh ribuan impian
Haruskah ku lari dan terus berlari
Mengejar bayang - bayang ilusiBayangan ilusi
Hanya fantasi
Bayang ilusiHaruskah ku hidup dalam angan - angan
Merengkuh ribuan impian
Haruskah ku lari dan terus berlari
Mengejar bayang - bayang ilusi
Merengkuh ribuan impian
Haruskah ku lari dan terus berlari
Mengejar bayang - bayang ilusiBayangan ilusi
Hanya fantasi
Mengejar ilusi
Terus berlari
Bayang ilusi
lagu ini juga mengingatkan aku dengan cerita waktu aku kembali ke kampung yg namanya bora tempat aku kkN...saking betenya karna d mp4 aku cm ada lagu ini doang..(yg laennya ke hapus g sengaja)Jadi alhasil aku cm bs denger lagu itu doang,,,untung suara anggun bgs bgt...ya cukuplah nemanin aku nyabutin bulu ayam hahahahaaaa.....
HUJaN
Rinai hujan basahi aku
temani sepi yang mengendap
Kala aku mengingatmu
dan semua saat manis itu
Segalanya seperti mimpi
Kujalani hidup sendiri
Andai waktu berganti
Aku tetap tak kan berubah
Aku selalu bahagia
saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu
untukku sendiri ooh…
Selalu ada cerita
tersimpan di hatiku
Tentang kau dan hujan
Tentang cinta kita
yang mengalir seperti air
Aku selalu bahagia
saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu
untukku sendiri ooh…
Aku bisa tersenyum
sepanjang hari
Karena hujan pernah
menahanmu disini
untukku
Aku selalu bahagia
saat hujan turun
karena aku dapat mengenangmu
untukku sendiri ooh…
Aku bisa tersenyum
sepanjang hari
Karena hujan pernah
menahanmu disini
untukku…(UTOPIA)
aku seneng bgt lagu ini...
kerasa euforianya...upssss...
apalagi kalo mmg pas lg ujan beneran,nyambil dengerin lagu ini..
ada something stupid happen dngan lagu ini...hehheee
lagu na wat bembeng y,,(katanya d jkt lg musim ujan ya)
my zodiak
Virgo adalah satu-satunya lambang feminim dalam dua belas lambang zodiak ini. Mereka selalu membenci penghamburan energi tanpa tujuan. Mereka juga termasuk tipe yang malas mengunjungi dokter. Seorang virgo selalu kritis, praktis dan logis. Dan mereka selalu mencari kesempurnaan.
Dalam bercinta, seorang virgo juga konvensional. Namun cinta tidak datang begitu saja ke hadapan seorang Virgo. Diperlukan banyak usaha untuk mencairkan hati seorang Virgo. Tapi satu kali ia jatuh cinta, maka ia akan menjadi partner hidup yang setia. Baik laki-laki maupun perempuan yang berbintang Virgo, jarang menyukai anak-anak kecuali anak-anak mereka sendiri.
Kalau orang yang dicintainya tengah sakit, maka Virgo merupakan seorang perawat sempurna bagi si sakit. Dan karena seorang Virgo mencari kesempurnaan, dan ia tidak pernah mencapai tujuannya, maka tipe ini akan selalu murung. Akibat dari kemurungan ini, ia sering mendapat penyakit yang berhubungan dengan syaraf atau penyakit perut.
Karier
Tipe orang Virgo cocok untuk peranan penunjang, karena mereka tidak dapat mengepalai sebuah perusahaan secara baik. Bila ia memberi perintah, maka ia akan memberikannya dengan cara yang kasar. Kemampuan berorganisasi tidak kuat. Mereka menyukai pekerjaan rutin yang membosankan orang lain.
Banyak Virgo menjadi guru, psikoanalisan, teknologi, perawat dan segala macam yang berhubungan dengan kesehatan. Banyak pula yang menjadi sarjana analis, akuntan, sekretaris, dan kritikus. Seorang Virgo memerlukan ketentraman dan perasaan aman untuk mengabdi dengan baik.
aku lahir 27 agustus 1984...kata mama senin pagi gitu..dengan berat badan 3,4kg,,panjang 51cm.,lumayan sehat uga,,,tapi knpa sekarang badanku kecil bgni ya,,,padahal adek2ku pada besar2 smua badannya...mmg kata mama aku tu kecilnya penyakitan,,,saking sering sakitnya,,terpaksa namaku mesti d ubah,,,adat jawa gtu deh,,(padahal ayahku dayak gtu deh)akhirnya jadilah namaku...vianny vugo...nama yg belakangan mnjadi pertanyaan bagi sebagian orang,,g tau aj knpa..katanya aneh,,ahk,,biarin aj deh,,,aku seneng pnya nama vugo..ga ada yg punya persis,,,g kaya nama susi,,lina,,asti,,sari,,nova,desi,,yuni,,ulie,nana,,hhhahahahhha..g keitung lg yg pnya nama bgtu,,,,
- Saudara-kandungku pulang perang, tangannya merah
Kedua pundak landai tiada tulang selangka
Dia tegak goyah, pandangnya pada kami satu-satu
Aku tahu kau kembali jua anakku
Tiba-tiba dia roboh di halaman dia kami papah
Ibu pun perlahanmengusapi dahinya tegar
Tanganku amis ibu, tanganku berdarah
Aku tahu kau kembali jua anakku
Siang itu dia tergolek ibu, lekah perutnya
Aku tak membidiknya, tapi tanganku bersimbah
Tunduk terbungkuk matanya sangat papa
Kami sama rebah, kupeluk dia di tanah
Kauketuk sendiri ambang dadamu anakku
Usapkan jemari sudah berdarah
Simpan laras bedil yang memerah
Kutahu kau kembali jua anakku
Oleh :
Taufiq Ismail
suaranya keras menangis berhiba-hiba
Begitu lahir ditating tangan bidannya
Belum kering darah dan air ketubannya
Langsung dia memikul hutang di bahunya
Rupiah sepuluh juta
Kalau dia jadi petani
Dia akan mensubsidi beras orang kota
Kalau dia jadi orang kota
Dia akan mensubsidi pengusaha kaya
Kalau dia bayar pajak
Pajak itu mungkin baru peluru runcing
Ke arah aortanya dibidikkan mendesing
Mulutmu belum selesai bicara
kau pasti dikencinginya,
1998
AKU
Kalau sampai waktuku
'Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
Maret 1943
MALAM DI PEGUNUNGAN
Aku berpikir: Bulan inikah yang membikin dingin,
Jadi pucat rumah dan kaku pohonan?
Sekali ini aku terlalu sangat dapat jawab kepingin:
Eh, ada bocah cilik main kejaran dengan bayangan!
DERAI DERAI CEMARA
cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah
1949
chairil anwar dengan karya2nya mmbuat spirit trsendiri bwt vie...
semangatnya dalam bekarya,,sungguh2 luar biasa,,,
patut d contoh...
soe ho gie
Sebuah Tanya
“akhirnya semua akan tiba
pada suatu hari yang biasa
pada suatu ketika yang telah lama kita ketahui
apakah kau masih berbicara selembut dahulu?
memintaku minum susu dan tidur yang lelap?
sambil membenarkan letak leher kemejaku”
(kabut tipis pun turun pelan-pelan di lembah kasih, lembah mendala wangi
kau dan aku tegak berdiri, melihat hutan-hutan yang menjadi suram
meresapi belaian angin yang menjadi dingin)
“apakah kau masih membelaiku semesra dahulu
ketika ku dekap kau, dekaplah lebih mesra, lebih dekat”
(lampu-lampu berkelipan di jakarta yang sepi, kota kita berdua, yang tua dan terlena dalam mimpinya. kau dan aku berbicara. tanpa kata, tanpa suara ketika malam yang basah menyelimuti jakarta kita)
“apakah kau masih akan berkata, kudengar derap jantungmu. kita begitu berbeda dalam semua
kecuali dalam cinta?”
(haripun menjadi malam, kulihat semuanya menjadi muram. wajah2 yang tidak kita kenal berbicara dalam bahasa yang tidak kita mengerti. seperti kabut pagi itu)
“manisku, aku akan jalan terus
membawa kenangan-kenangan dan harapan-harapan
bersama hidup yang begitu biru”
Di bawah ini ada sebuah puisi Gie yang kita tak tahu judulnya. kiranya ada yang tahu, sila lah berbagi info pada kami.
(Puisi Gie)
ada orang yang menghabiskan waktunya berziarah ke mekkah
ada orang yang menghabiskan waktunya berjudi di miraza
tapi aku ingin habiskan waktuku di sisimu sayangku
bicara tentang anjing-anjing kita yang nakal dan lucu
atau tentang bunga-bunga yang manis di lembah mendala wangi
ada serdadu-serdadu Amerika yang mati kena bom di danang
ada bayi-bayi yang mati lapar di Biafra
tapi aku ingin mati di sisimu sayangku
setelah kita bosan hidup dan terus bertanya-tanya
tentang tujuan hidup yang tak satu setanpun tahu
mari, sini sayangku
kalian yang pernah mesra, yang pernah baik dan simpati padaku
tegakklah ke langit atau awan mendung
kita tak pernah menanamkan apa-apa,
kita takkan pernah kehilangan apa-apa”
DIarsipkan di bawah: Puisi
Sabtu, 27 Desember 2008
bbrapa hari ini melelahkan,,,,
bantuin mamak natalan drmh..open house uiii....dah kaya babu aj tu drmh,,,
cuci piring,,ngisi toples..motongin lontong,,mindahin rak,,,,
uphhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh...........
patah aj enggak rasnya badan ....
pengen cari tukang urut ah,,,^_^
eit....bbrpa hari yg lalu uga vie dapat temen,,
ssstttt...dia baek bgt mu di repotin watin blog...
katanya yar enak nulis dsini,,,,
anak jakarta,,,kota yg mnurut vie sumpek
ahahaahahaha(dngr dr crita orng sih..)
namanya bembeng...
aku suka alisnya dia..hihihihihihihi
sm2 lg nyusun skripsi jg tu dianya....
hahahahaha,,,,,
sm2 angkatan 2003,,
sm2 lom selesai kuliah..............................
haahahahahaahaa
makasi ya beng,,,,
for everything....
hihihhhhiiii
btw td mlm aku tlp bembeng kok hp na g aktif ya??
setelah lelah bertempur melawan kerangka keegoisan
dan memecah belah batu tirani cinta tak dapat kupungkiri
hati dan diri ini hidup karna kasihmu seperti bunga bakung
yang tumbuh merambati hatiku...
sekarang bicaralah padaku,akankah engkau masih mengingatku
setelah badai menenggelamkan perahu cinta kita...
vie.....
dan takdir seperti kuasa yg tak dapat d bantah
itulah mengapa aku lebih menyerahkan semua pada waktu..
aku percaya proses yang kulewati adalah pembelajaran nilai nilai hidup
meski jauh dari norma aku tetap setia pada ketradisionalan hati
yang menjamah kisi kisi nurani/////
vie
(untuk hidup yg tak pernah kumengerti)
Zakh Syairum Majid
MANUSKRIP LUKA I
noura
Kusam katamu. Rintik hujan, mengabut matamu Seonggok kubur. Masa Silam. Menggelombang Senja tak akan kita temui, bisikmuseorang tua memilin jemarinya kereta api asap hitam, menghadirkan masa kanak kita juga jericit hujan, yang kemudian menculikmu dari persenyawaan kita. Tak lagi aku-kau. Tak lagi kau-aku
MANUSKRIP LUKA II
noura
Rindu. Malam. Sajadah gigil beku. Korden dan jeruji jendela Serakan cinta. Tak sampai, tak sampai Dan memang kita menginginkan tak sampai Kita terpenjara dalam daging-daging masa lalu Aku ingin engkau menangis sekarang, katamu Kupelihara seekor belatung di hatiku Agar memakannya, agar aku merasakan sakit Dan merasakan bagaimana tak punya hati Agar tak ada yang bersemayam dalam hatiku, hatiku Sajadah gigil beku. Sepercik darah membiru
Bogor, 1424Dina Oktaviani
LAKON TUBUH
kubentangkan dada bagi sejarah lelaki
tempat jalarkan perih
tempat jalarkan kecemasan
tapi tak ada apa pun lagi di sana
susu dan dagingnya telah terjual di kamar pekat
tinggal kalimat-kalimat tanpa darah
untuk tak pernah mereka tanya
"apa yang kau pinta sesudah ini semua?"
entah bagaimana aku berbahagia
dengan selaksa luka mereka
dan bila setiap pagi tak kutemukan lagi
selembar makna (tubuhku)
di ranjang yang tersayat mati
sempurnalah aku sebagi dewi
ALINA
Untuk kuburmu Alina
aku menggali-gali dalam diri
raja dalam darah mengaliri sungai-sungai mengibarkan
bendera hitam
menyeka matahari membujuk bulan
SUTARDJI COLZUM BAHRI
kumpulan puisi
SEBUAH KUTUKAN
Bermula dari semacam keterluntaan, kau datang
Dengan kalimat-kalimat panjang, senyum yang dipaksakan
Kau datang padaku dengan sajak-sajak yang ditulis
Sebagai pernyataan. Tapi sajak adalah kutukan bagiku
Di mana ruang menjadi jurang, dan kita harus melompat ke
Untuk menyongsong lahirnya pengucapan baru
Betapa tersiksa membaca sajak-sajak sayupmu
Dengan segenap kesadaranku yang semakin redup
Kulihat lampu-lampu padam, seperti langkah olengmu
Yang terlepas dari pedihnya setiap penciptaan:
Sebuah kutukan, di mana keterluntaan kau dan aku
Akan menjadi bagian dari kerumunan waktu yang tak kekal Acep Zamzam Noor
(TIFA, Media
WALAU
walau penyair besar
takkan sampai sebatas allah
dulu pernah kuminta tuhan
dalam diri
sekarang tak
kalau mati
mungkin matiku bagai batu tamat bagai pasir tamat
jiwa membumbung dalam baris sajak
tujuh puncak membilang bilang
nyeri hari mengucap ucap
di butir pasir kutulis rindu rindu
walau huruf habislah sudah
alifbataku belum sebatas allah
1979
(O Amuk Kapak- Tiga Kumpulan Sajak Sutardji Calzoum Bahri, Penerbit: Yayasan
SADJAK
Apakah arti sadjak ini
Kalau anak semalam batuk-batuk,
bau vicks dan kajuputih
melekat di kelambu,
Kalau isteri terus mengeluh
tentang kurang tidur, tentang
gadjiku yang tekor buat
bajar dokter, budjang dan makan sehari,
Kalau terbajang pantalon
sudah sebulan sobĕk tak terdjahit.
Apakah arti sadjak ini
Kalau saban malam aku lama terbangun :
Hidup ini makin mengikat dan mengurung.
Apakah arti sadjak ini :
Piaraan anggerĕk tricolor di rumah atau
pelarian ketjut ke hari achir?
Ah, sadjak ini,
mengingatkan aku kepada langit dan mĕga,
Sadjak ini mengingatkan kepada kisah dan keabadian.
Sadjak ini melupakan aku kepada pisau dan tali
Sadjak ini melupakan kepada bunuh diri.
(SIMPHONI kumpulan sadjak Subagio Sastrowardojo, Penerbit: Badan Penerbit PUSTAKA JAYA – JAJASAN JAYA RAYA,
RUMAHKU
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Kaca jernih dari luar segala nampak
Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan
Kemah kudirikan ketika senjakala
Di pagi terbang entah ke mana
Rumahku dari unggun-timbun sajak
Di sini aku berbini dan beranak
Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu.
27 April 1943
HAMID JABBAR
Hamid Jabbar periang, ekspresif, lincah bagai bola bekel, tegur-sapanya sejati, mudah bergaul dengan semua orang. Dia tidak suka dan tak pernah saya dengar bergunjing, tidak hobi memperkatakan kejelekan orang lain. Hamid tidak pemarah, dan cepat meminta maaf. Bila mendengar musik, badannya tidak akan tahan diam, senantiasa bergoyang, kedua tangannya naik melambai-lambai seperti hutan tangan kerumunan anak muda dalam konser musik pop dan kepalanya akan bergerak ke kiri dan ke kanan.
Hamid sangat musikal. Entah mana yang lebih dulu: puisinya yang musikal dengan permainan bunyi kata yang khas Hamid, atau memang sejak kecilnya dia sudah senantiasa bersenandung-berdendang dalam bahasa Minang di kampung kelahiran Koto Gadang. Saya rasa yang kedua ini yang jadi mata air bagi puisi Hamid. Dia pembaca puisi papan atas Indonesia, sangat komunikatif dan belakangan sering memakai musik sebagai latar belakang, baik pop maupun jazz.
Sejak 1972, dia sudah mulai menulis puisi di berbagai media, dan hingga wafatnya sudah berjumlah ratusan. Dalam rentang seperempat abad, 143 sajak pilihannya dikumpulkannya dalam Super Hilang, terbitan Balai Pustaka (1998). Dia mengatakan bahwa dia berguru kepada Sutardji Calzoum Bachri di Bandung.
Empat puisi Hamid yang penting dan khas dia adalah "Assalamu'alaikum I", "Indonesiaku", "Homo Homini Lupus", dan "Proklamasi, 2". Kecuali puisi keempat, semua puisinya "berakar dari pengungkaian total akan (permainan) bunyi," demikian catatan Cecep Samsul Hari. Rima dalam "Indonesiaku" maksimal digarap Hamid. Tipografi dibuatnya kacau, yang memperkuat "kekacauan dan nasib bangsa Indonesia yang juga berliku-liku". Dalam "Homo Homini Lupus", unsur pengulangan bunyi "plakplakplakplak"//
hAMID Jabbar, 55 tahun, wafat ketika sedang baca puisi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah (UIN), Ciputat, Sabtu malam, 23.00, 29 Mei 2004, di depan mahasiswa, dosen, dan tamu yang memadati aula dalam acara dies natalis perguruan tinggi itu. Dua larik puisi terbarunya itu dibaca dari layar Communicator 9210i, berbunyi: Walaupun Indonesia menangis/ mari kita tetap menyanyi//
Besoknya, Abdurrahman Faiz menulis puisi berjudul "Berpuisi Sampai Mati", mengenang kejadian itu. Faiz, berumur 8 tahun, murid kelas II baru naik ke kelas III SD. Sebaya cucu Hamid, Faiz (mungkin) penyair termuda di Indonesia, yang sudah menerbitkan buku puisinya, Untuk Bunda dan Dunia (Januari 2004), dan buku keduanya akan terbit pula akhir tahun ini.
Malam itu/ di atas sebuah panggung/ dengan ratusan penonton di hadapan/
kau bacakan puisi terakhir/ lalu kau tiba-tiba rebah/ sambil tersenyum/
orang ramai/ bertepuk tangan menyoraki/ tapi kau tak bangun lagi/ tak
akan pernah bangun kembali/ Seperti tak ada/ yang memahami jarak dan
aroma ajal/ sedekat engkau//
Sang Pujangga Telah Berpulang
Pramoedya Ananta Toer
Sang Pujangga Telah Berpulang
Pramoedya Ananta Toer meninggal dunia Minggu 30 April 2006 sekitar pukul 08.30 WIB di rumahnya Jl Multikarya II No.26, Utan Kayu, Jakarta Timur. Sang Pujangga kelahiran Blora 6 Februari 1925 yang dipanggil Pram dan terkenal dengan karya Tetralogi Bumi Manusia, itu dimakamkan di TPU Karet Bivak pukul 15.00, Minggu 30/4. Lagu Darah Juang mengiringi prosesi pemakamannya yang dinyanyikan oleh para pengagum dan pelayat.Sebelumnya, dia dirawat di ICU RS St Carolus Jakarta. Kemudian sejak Sabtu sekitar pukul 19.00 WIB dia meminta pulang dan dokter mengizinkan. Sastrawan yang oleh dunia internasional, sebagaimana ditulis Los Angeles Time, sering dijuluki Albert Camus Indonesia itu termasuk dalam 100 pengarang dunia yang karyanya harus dibaca sejajar dengan John Steinbejk, Graham Greene dan Bertolt Berecht.
ia dilahirkan di Blora, Jawa Tengah, 6 Februari 1925 oleh seorang ibu yang memberikan pengaruh kuat dalam pertumbuhannya sebagai individu. Pramoedya mengatakan bahwa semua yang tertulis dalam bukunya teinspirasi oleh ibunya. Karakter kuat seorang perempuan dalam karangan fiksinya didasarkan pada ibunya, “seorang pribadi yang tak ternilai, api yang menyala begitu terang tanpa meninggalkan abu sedikitpun’. Ketika Pramoedya melihat kembali ke masa lalu, ia melihat “revolusi Indonesia diwujudkan dalam bentuk tubuh perempuan – ibunya. Meskipun karakter ibunya kuat, fisik ibunya menjadi lemah karena TBC dan meninggal pada umur 34 tahun, waktu itu Pramoedya masih berumur 17 tahun.
Setelah ibunya meninggal, Pramoedya dan adiknya meninggalkan rumah keluarga lalu menetap di Jakarta. Pramoedya masuk ke Radio Vakschool, di sini ia dilatih menjadi operator radio yang ia ikuti hingga selesai, namun ketika Jepang datang menduduki, ia tidak pernah menerima sertifikat kelulusannya. Pramoedya bersekolah hingga kelas 2 di Taman Dewasa, sambil bekerja di Kantor Berita Jepang Domei. Ia belajar mengetik lalu bekerja sebagai stenografer, lalu jurnalis.
kaMu tIDAk aKAN TAhu..
saKiTnya DI SiaKAN..Jk oRg yG KAMu harapKAN,,BERlaLU BgtU DAja dR KhDUPANMu...mEnggaLKAN Aib yg seDEMIKIAn hINa..
akulah yg BERputaR PD POros
pertikaian HDP ITU..
TAK ADA Yg MENGerti bentuk lukakU..
TAK ADA Yg tahu rupa geLIsahKU..
TAK ADA KEAdiLAn YG Perawan bagiku
hanya usiK..
HANYA BISik
yG MEMBuaT JEngaH teLInga jg daDA..
TP aKU MenyaKInI.. LIku iNi akan berNUARA Pd SAtu keBAikan bagiku
uNTUK anak anakKu..
iNGIn ku ISI Jiwa muRni mereka dNG rUH Kecintaan yG MAHA AgunG..
Dr pEREMpuan YG mereKA seBUt IBU..
DAN untuK kekasih yG telah mengHINAKANku,,
meNELANTARKANku..
jDLh KAMU SEBAIk2Nya LELaki
Jumat, 26 Desember 2008
Pelarian Pertama
Aku berlari ke arah timur matahari mencari pertanda tentang cahaya, membuat peta sendiri dengan tangan dan kaki.. seperti ribuan tahun lalu ketika perempuan memaki anaknya sendiri... seperti itu juga telah kukemas air mata sebagai bekal pertama membaca garis keajaiban pada telapak tangan dan isyarat alam sebagai naluri petualang... inilah pelarian pertama atas semua yang pernah lahir tumbuh dalam sumsum sebagai pertanda hidup memang ada.
.-desember akhir di 2008- Untukmu nun jauh disana
Anakku [......]
Maafkan perempuan yg sekiranya akan kau sebut ibu…
Tidak memberimu hidup dan nafas spt hakikatnya manusia….
Terpaksa ku bunuh waktu bagimu….
Kesempatan terpaksa tidak kuberikan bukan karena apa2
Tapi karena kesombongan lelaki yang meniduriku…..
Dia pergi…
Memberi sebongkah luka yang melumatku
Anakku…
Dengar janji ibu….
Tidak disini aku menimangmu…
Tapi nanti saat ajal dengan dosa bergelung datang…
Aku akan menghampirimu di surga
Setelah kusucikan jiwa d neraka jahanam….
Akan ku buai hati kanak kanakmu
Dngan cinta….
Dan suatu saat nanti akan
Ku tunjukan lelaki yang membunuhmu
Dengan kesombongannya….
Anakku..
Bilang pada allah
Ibu titip salam dan ingin segera berkumpul denganmu dsana…
Amanah ini kupercayakan padamu
Karna aku tahu kau dekat dari padanya…
Dan kau menghamba padanya
Tentangmu ?
Hiks [....... ]
aku tak perlu risau
kaki langit masih jauh di ujung cakrawala
meski angin, ombak, karang
sesekali menghadang
aku masih punya arah
aku masih punya darah
aku masih punya gairah
dan aku bersepakat dalam hati mengayuh biduk sampai di batas angan