Selasa, 30 Desember 2008

Seniman Teater

Putu Wijaya

Putu Wijaya, yang produktif ini bernama lengkap I Gusti Ngurah Putu Wijaya, Lahir di Puri Anom, Sarem, Kangin, Tabanan, Bali, 11 April 1944. Sejak ,duduk di SMP mulai menulis cerita pendek dan ketika di SMA Singaraja mulai terjun ke dalam kegiatan sandiwara. Tamat SMA masuk Fakultas Hukum Universitas Gajah Mada, meraih gelar Sarjana Hukum jurusan Perdata di tahun 1969.

Sebelum hijrah ke Jakarta tahun 1970, ia belajar melukis di ASRI dan drama di ASDRAFI Yogyakarta. Aktif dalam pementasan-pementasan drama di Yogya, kemudian bergabung ke dalam Bengkel Teater pimpinan Rendra. Di Jakarta jadi pemain drama kecil pimpinan Arifin C. Noer dan teater Populer pimpinan Teguh Karya. Kemudian mendirikan Teater Mandiri yang aktif sampai sekarang.

Tahun 1973, selama 7 bulan ia tinggal dalam Masyarakat Komunal di Ittoen, Jepang, turut bertani dan berkeliling sandiwara mereka di sana. Tahun 1975, ia sempat bermain drama dalam Festival Teater sedunia di Nancy, Prancis. Tahun 1978, ia mengikuti Lokakarya Teater Pedesaan di India. Tahun 1980, ia mendapat hadiah SEA Writer dari Ratu Sirikit, di Bangkok, Thailand.

Monolog “Merdeka” (2008)

Karya-karyanya dimuat dalam berbagai majalah, terutama dalam majalah Horison dan Budaya Jaya. Telah banyak novelnya, antara lain ; Telegram, Pabrik, Stasiun, Keok, Sobat, MS, Ratu, Tak, Cukup Sedih, Tiba-tiba Malam, Bila Malam Bertambah Malam, dan novel Lho. Kumpulan cerpennya Gres yang juga diterbitkan Balai Pustaka merupakan kumpulan cerpennya yang ketiga, sesudah Bom dan Es. Naskah lainnya, Aduh juga diterbitkan.

Menulis adalah menggorok leher tanpa menyakiti, katanya.” Bahkan kalau bisa, tanpa diketahui. Mengawali kegiatan menulisnya sejak SMP. Sedangkan main drama dimulai waktu SMA, dalamBadak, “karya Anton Chekov. Masa kuliah dilewati di tiga tempat, ASDRAFIi, ASRI dan Fakultas hukum UGM. Kegiatan kuliah ini tetap dibarengi dengan kegiatan kesenian sebagai anggota Bengkel teater-nya Rendra. Tapi toh tetap lulus jurusan perdata UGM. Kemudian ia dikenal luas sebagai salah seorang teaterawan terkemuka Indonesia dan memimpin Teater Mandiri. Ia pernah mengikuti International Writing Program tahun 1974 selama 8 bulan di Iowa dan menjadi dosen/sutradara tamu atas undangan Fullbright (1985-1988).

Bersama KIAS ia membawa Teater Mandiri mementaskan YEL keliling Amerika di tahun 1991. Sastrawan yang pernah menjadi redaktur majalah Ekspres, Tempo dan Zaman ini kini mendirikan Putu Wijaya Mandiri Production untuk pembuatan sinetron televidi. Ia telah menyutradarai 3 buah film dan 4 serial sinetron. Ia pernah mendapat penghargaan Sea Write Award di Bangkok, Thailand. 3 Piala Citra untuk skenario dalam FFI, dan Anugerah Seni dari pemerintah RI. Sejumlah karyanya telah diterjemahkan kedalam bahasa Belanda, Inggris, Rusia, Perancis, Jerman, Jepang, Arab, dan Thai.

(Dari Berbagai Sumber)