Senin, 29 Desember 2008












Teater ini lahir dari sekumpulan teman-teman yang mempunyai minat dan bakat yang sama, sehingga menghasilkan embrio setelah tak terbendungnya libido berkesenian. Naaah, Libido itu meledak akibat minimnya wadah yang mampu menampung keinginan berkreasi dengan tempo dan irama seperti yang kami inginkan...tempo dan irama yang penuh dinamika, penuh titi nada, penuh perubahan birama dan selalu harmonis terasa. Hauhauahuaaa...ngga' maaampuuuu, singkat kata ..kita-kita mo buat wadah baru yang benar-benar bisa menyalurkan libido seni teater, juga membuat sesuatu yang emang kita senengi menjadi sebuah kegiatan positif yang membangun dan tidak merusak (daripada kami onani...hehe).

Akhirnya lahirlah Teater Topeng Pontianak pada tanggal 20 Mei 1998 di Jalan Pancasila Gg. Tani IV. Tim formatur yang mengelilingi sebuah meja yang gak bundar-bundar amat itu berjumlah 11 orang ... :

  • Budi Kk
  • Jimmy Muja
  • Budi Kecik
  • Een Playboy
  • Ian Sebrang
  • Ahmad B
  • Ican Darmawan
  • Nensi Genit
  • Yuyun Kentut
  • Rahmi Pancasila
  • Rika Maya Saphira

Membangun sebuah wadah teater dari keadaan nol, bukanlah hal yang mudah. Banyak permasalahan timbul, yang sebelumnya tidak pernah kami duga-duga. Seperti sulitnya memperkenalkan warna khas Topeng kepada masyarakat luas agar dapat diterima oleh masyarakat penonton di Pontianak.

Kenapa begitu sulit? Karena saat itu Topeng masih menduga-duga bentuk pementasan/cerita yang tepat dengan selera masyarakat Pontianak. Di Pontianak sendiri, teater tidak terlalu dikenal oleh masyarakat, karena telah tersaingi dengan bentuk hiburan lain yang lebih pasti dapat memberikan hiburan buat mereka. Sedangkan teater, adalah sebuah hiburan yang buat sebagian besar masyarakat belum tentu menjanjikan kepuasan. Sebuah ungkapan yang pesimis kedengarannya, namun justru Topeng menganggap keadaan ini sebagai sebuah tantangan bagi dunia teater di Pontianak.

Kenapa teater dianggap tidak dapat memberikan kepuasan? Karena berbagai hal, seperti keterbatasan pada gedung pertunjukkan yang dapat memberikan kenyamanan bagi penonton ataupun gedung yang dapat menunjang pertunjukan secara memadai, baik dari kapasitas tampung penonton, tempat duduk yang nyaman, ruangan yang tak sumpek, dan berbagai masalah teknis dibelakang panggung.

Beruntung Topeng dapat memanfaatkan gedung yang telah disediakan oleh pemerintah daerah, yaitu Gedung Taman Budaya Pontianak. Disitulah Topeng setiap hari Senin dan Jumat melakukan latihan-latihan, baik latihan rutin maupun latihan untuk menghadapi sebuah pementasan, walaupun harus mengeluarkan uang sewa perbulan untuk ruang latihan.


Dalam perjalanannya untuk memperkenalkan teater kepada masyarakat, Topeng memilih jalan dengan selalu menyajikan pementasan dengan unsur komedi yang kental. Tidak semua pihak dapat menerima hal ini. Beberapa selentingan seperti teater murahan, teater gampangan, teater rendahan dan berbagai macam tanggapan-tanggapan yang buruk mengenai teater Topeng sudah sering dilemparkan kepada Topeng. Topeng sendiri sangat berterima kasih atas berbagai cacian dan hujatan itu, karena dengan itu semua Topeng dapat bercermin diri dan lebih termotivasi untuk meningkatkan kualitas, baik kualitas para anggota maupun kualitas pertunjukan itu sendiri. Untuk meningkatkan kualitas tersebut, Topeng selalu berusaha mencari berbagai referensi mengenai teater, baik berupa bacaan, tontonan, maupun melakukan dialog dengan para tokoh teater baik yang berada di Pontianak maupun yang berasal dari luar. Seperti Bang Satarudin Ramli, Bang Yusuf Aba, Bang Yoseph, Bang Pietra, Bang Ricky S, dan masih banyak tokoh-tokoh lainnya yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu.

Akhirnya...Kami hanya bisa berharap bahwa apa yang kami lakukan selama ini dapat memberikan sebuah sumbangan yang berarti terhadap dunia seni pada umumnya dan dunia teater khususnya, semoga tetap dapat terus memberikan yang terbaik kepada masyarakat. Doakan ya...hehehehehehe.



dah 10 taun aku gabung disni,,,byak pementasan2 yang udah aku ikutin,,,,dr dlu ampe sekarang....

aku senang bs gabung dngan topeng,,,dari mulai aku smp,,sampe pnya anak,,,aku msh eksis dsini,,\

bukan karna apa2,,tapi karena kecintaan aku dngan dunia seni peran,,,pokoknya aku pengen seperti hamid jabbar,,yang mati di panggung,,,sungguh kematian yang indah menurutku,,,aku rela menukarnya dengan apapun,,di topeng ini aku bnyak belajar ttg segala hal yg ingin aku pelajari ttg seni berperan,,bereksplore dngn kemampuanku dlm gerak,,suara,,rasa,,,semua tumpah ruah disiini...

rasanya haru juga melihat perjalanan karir teaterku ini..sungguh hal yg luar biasa dan slalu mmbuatku bangga bs mjadi salah satu bagiannya,,,mengingat hal2 yg mjadi kendala terlalu bertubi tubi yg menemani perjalanan kami,,,sukses aj ya wat topeng,,trims,,sudah membesarkan aku mjadi manusia yg tau caranya menjalankan khidupan dengan MUKA TOPENG,,,hehehehee



love,,salah satu personel 3 anak jin

(vi2,,vira,,bunga)